Hamburg (ANTARA News) - Italia menghadapi ancaman sama dari striker yang selalu melakukan teror di barisan bertahan kompetisi Seri A saat mereka melawan Ukraina pada perempat final Piala Dunia, Jumat. Kapten tim Ukraina, Andriy Shevchenko, mengakhiri karirnya selama tujuh tahun bersama AC Milan mulai pekan lalu dan ia mengakui pikirannya akan campur-aduk bila berhadapan dengan negara tempat ia selama ini berkompetisi terlebih bila akan menyingkirkannya dari kompetisi. "Saya menghabiskan waktu manis selama tujuh tahun di Italia dan saya serasa memiliki negara itu, tetapi sekarang saya harus melawan mereka dalam suatu pertandingan yang amat penting bagi sejarah Ukraina," kata berusia 29 tahun yang bergabung dengan klub Inggris, Chelsea, mulai bulan lalu. "Tim Italia dipenuhi pemain berbakat dan banyak di antaranya teman saya setim dahulu dan sekarang akan saya lawan," katanya. "Italia merupakan tim favorit tetapi hal yang penting bagi saya bermain dalam tim yang solid dan harus main sepenuh hati untuk mengatasi kekurangan kami dari hal teknis," katanya. Ukraina mengawali permainan mereka di Piala Dunia dengan kekalahan 0-4 dari Spanyol. Tetapi setelah mengalami kekalahan besar itu, mereka bangkit kembali untuk menyudahi harapan Arab Saudi dengan angka yang sama dan akhirnya maju ke putaran 16 besar setelah menang 1-0 atas Tunisia. Mereka memasuki percaturan permainan delapan besar dengan melawan Italia, setelah menang tendangan penalti atas Swiss. Shevchenko, mantan pemain terbaik Eropa, menutup penampilan awal yang buruk Ukraina sehingga para pemain tidak grogi. "Untung saja kami tampil penuh rasa percaya diri karena ini merupakan debut pertama kami di Piala Dunia," katanya. "Kami merasa percaya diri sehingga sedikit demi sedikit ras grogi menghilang dan penampilan kami menjadi semakin baik," tambahnya, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006