Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengemukakan bahwa Republik Persatuan Tanzania, Afrik Timur, tertarik mempelajari capaian infrastruktur dan hilirisasi industri yang ada di Indonesia.

"Tanzania ingin belajar dari Indonesia untuk pengembangan industri minyak kelapa sawit serta manajemen Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," kata Retno dalam keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden yang terbit di Jakarta, Selasa.

Keinginan itu dikemukakan Presiden Republik Persatuan Tanzania Samia Suluhu Hassan dalam agenda pertemuan terbatas bersama Presiden Joko Widodo beserta rombongan di Dar Es Salaam State House.

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga memperkuat hubungan diplomatik dengan Republik Persatuan Tanzania, Afrika Timur, melalui pengembangan kurikulum sekolah diplomatik.

"Presiden Joko Widodo mengundang tim dari Tanzania untuk berkunjung ke Jakarta untuk bertukar pikiran mengenai pengembangan kurikulum sekolah diplomatik," paparnya.

Retno juga menyampaikan, pertemuan dua Pemimpin Negara itu melahirkan kesepakatan untuk segera memulai negosiasi dalam pembentukan Perjanjian Perdagangan Preferensial (Preferential Trade Agreement/PTA) dan Perjanjian Investasi Bilateral (Bilateral Investment Treaty/BIT).

"Untuk PTA dan BIT, dua Presiden sepakat untuk segera memulai negosiasi," ucapnya.

Pertemuan bilateral tersebut menghasilkan penandatanganan dokumen kerja sama sejumlah sektor, yakni Nota Kesepahaman Pembentukan Komisi Bersama untuk Kerja Sama Bilateral, Perjanjian Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas.

Di sektor lainnya, Indonesia dan Tanzania juga menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama Kesehatan, Nota Kesepahaman Kerja Sama dalam Sektor Energi, Nota Kesepahaman terkait Kerja Sama Ketenagalistrikan antara PLN dengan Tanzania Electric Supply Company (TANESCO).

Dua negara tersebut juga menandatangani Nota Kesepahaman antara MIND ID dan State Mining Corporation (STAMICO) Tanzania, dan Nota Kesepahaman mengenai Kegiatan terkait Rantai Nilai Bisnis Minyak dan Gas antara Pertamina dan Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC).

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA 2023