Tanjungpinang (ANTARA News) - Komisi IV DPR menilai kualitas beras untuk masyarakat miskin atau raskin menurun akibat kelebihan stok di gudang Bulog.

"Penyimpanan di gudang Bulog lebih dari enam bulan akibat kelebihan stok, sehingga menyebabkan kualitas beras tersebut menurun," kata Ketua KomisI IV DPR,Mochammad  Romahurmuziy  usai meninjau gudang Sub Divre Bulog Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Senin.

Romahurmuziy mengatakan, impor beras yang dilakukan Bulog pada 2012 terbukti memberikan stok yang berlebihan, sehingga beras yang diterima masyarakat miskin kualitasnya menurun.

Menurut dia, saat ini stok Bulog lebih dari dua juta ton, jauh lebih tinggi dari kajian salah satu universitas yang menyebutkan stok beras pemerintah cukup 750 ribu ton.

"Ini merupakan evaluasi terhadap pemerintah agar menghitung secara seksama ketika pengadaan atau impor dilakukan," kata Ramahurmuzy.

Selain itu, menurut dia, kualitas raskin tersebut juga harus ditingkatkan dengan mengurangi beras patah (broken) dibawah 20 persen yang sudah bertahan selama 11 tahun.

Kualitas beras menengah tersebut saat ini sudah 15 persen tingkat internasional.

Pewarta: Henky Mohari
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2013