Manuju (ANTARA News) - Dewan Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), nenyampaikan buntut penundaan Ujian Nasional (UN) sangat berpotensi ikut mengganggu psikologi siswa.

"Alasan telatnya pencetakan soal, mungkin dianggap sebagai hal teknis semata. Tetapi bagi Dewan Pendidikan Sulbar, keadaan yang justru seperti menjadi bumerang bagi peserta didik yang akan mengikuti agenda nasional itu," kata anggota Dewan Pendidikan Sulbar, Adi Arwan Alimin, di Mamuju, Selasa.

Karena itu, kata dia, kasus molornya UN bagi 11 provinsi ini hendaknya tak terulang di masa datang sehingga perlu dilakukan evaluasi serius, dan mengusut penyebab keterlambatan.

"UN sebagai agenda tahunan seharusnya tidak menyisakan masalah teknis semacam itu. Karena terdapat pihak yang dirugikan secara psikis dan itu menyeluruh di sebagian daerah, pemerintah juga seharusnya menerapkan sanksi bagi pengelola pencetakan soal di Jakarta. Jangan menilai keterlambatan tersebut semata-mata sebagai hal biasa," ujar Adi Arwan Alimin.

Sementara itu sekretaris Dewan Pendidikan Sulbar, Dr Basnang Said, mengatakan kegagalan agenda UN secara tepat akibat mismanajemen yang membuat siswa panik dan gugup.

"Itu merusak psikologi peserta didik. Pada akhirnya akan makin menempatkan UN sebagai momok," kata Basnang Said.

Pewarta: Aco Ahmad
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2013