Jakarta (ANTARA News) - Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan agar warga negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat meningkatkan kehati-hatiannya dan kewaspadaannya pasca peristiwa pemboman di Boston, negara adidaya tersebut.

"Ini tentu menjadi perhatian kita bersama, harapan bapak Preisden agar warga negara Indonesia dimanapun termasuk di AS meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaaan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita ingingkan," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa.

Julian juga menyatakan Presiden Yudhoyono menyampaikan rasa prihatin terhadap keluarga para korban peristiwa pemboman tersebut.

Ia menambahkan, Presiden Yudhoyono memantau perkembangan persitiwa itu dan terus mendapatkan laporan dari Duta Besar Indonesia di AS Dino Patti Djalal serta Konsulat Jenderal yang ada di negara tersebut.

Sementara itu, hingga saat ini belum ada laporan mengenai warga negara Indonesia yang menjadi korban teror bom di Boston Marathon, AS.

Dua ledakan keras terjadi di acara Boston Marathon, Senin. Ledakan itu menewaskan tiga orang dan lebih dari 100 orang luka-luka. Ledakan tersebut menimbulkan kepanikan.

Sampai sejauh ini belum diketyahui siapa yang bertanggungjawab terhadap aksi tersebut. 

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2013