Sangatta (ANTARA News) - Panitia Pelaksana Ujian Nasional Kabupaten Kutai Timur akan mengajukan usulan ke panitia pusat di Jakarta dan Provinsi Kalimantan Timur agar pelaksanaan ujian tingkat SMA/SMK/sederajat di daerah itu dilaksanakan mulai Senin (22/4) dengan beberapa pertimbangan.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur Wagiman, Selasa malam, mengatakan pihaknya telah menggelar rapat khusus membahas UN yang dijadwalkan Kamis (18/4) kemudian dimundurkan Senin (22/4).

"Usulan Kutai Timur UN digelar Senin-Jumat (22/4-26/4), sedangkan materi pelajaran tetap seperti semula. Kami segera mengusulkan ke provinsi dan Jakarta," kata Wagiman.

Menurut dia, ada beberapa pertimbangan dan alasan mengusulkan UN mulai Senin pekan depan, antara lain hingga Selasa (16/4) pukul 21.00 WITA, informasi soal UN belum ada, apakah Rabu (17/4) seluruh naskah soal sudah sampai atau tidak di Kutai Timur

"Kami belum mendapatkan informasi yang pasti apakah seluruh soal akan tiba atau tidak Rabu sehingga belum ada jaminan apakah UN bisa digelar Kamis (18/4). Karena itu lebih baik sekaligus dilaksanakan Senin pekan depan," katanya.

Ia mengatakan, kalau pun soal UN tiba di Kota Sangatta pada Rabu, pihaknya tidak bisa menjamin apakah seluruh soal akan terdistribusi dengan lancar sampai ke setiap rayon, mengingat kondisi geografis dan beberapa kawasan terpencil yang menyulitkan transportasi.

"Banyak jalan di berbagai wilayah rusak dan sulit dilalui saat hujan seperti sekarang, misalnya wilayah pesisir Sangkulirang yang ketika kondisi normal bisa dilalui sekitar 5-6 jam. Begitu juga wilayah pedalaman Muara Bengkal dan Muara Wahau kalau lancar bisa sampai 6-8 jam. Kalau hujan pasti lebih lama," katanya.

Menurut dia, transportasi dari kota Sangatta menuju rayon-rayon tempat dilaksanakannya UN cukup sulit. Bahkan bisa bermalam di jalan jika hujan, serta antrean kendaraan di jalan rusak.

"Jika dipaksakan mulai Kamis (18/4) mungkin bisa dilakukan, tetapi tidak menjamin apakah seluruh soal bisa didistribusikan atau tidak," ujarnya.


Pewarta: Adi Sagaria
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2013