Jakarta (ANTARA News) - Penyesuaian subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi suatu keniscayaan.

"Fiskal kita terasa berat dan APBN terancam defisit bila tak dilakukan," kata anggota Komisi XI DPR RI, Achsanul Qosasi di Jakarta, Rabu.

Dikatakan, penyesuaian kenaikan BBM menjadi Rp6.500 memang harus dilakukan.

"Rakyat sudah memahami kondisi tersebut sehingga dampak politisnya tidak akan besar," imbuhnya.

 Jika program ini bisa berjalan, APBN kita akan menghemat Rp21 triliun. "Kami di DPR RI meminta pemerintah untuk mengoptimalkan fungsi TP4BM (Tim Koordinasi Penanggulangan Penyediaan Pendistribusian Pengawasan BBM) agar dapat bekerja maksimal," kata politisi Partai Demokrat itu.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013