Sangatta (ANTARA News) - Sebanyak 27 koli dokumen soal Ujian Nasional SMA/SMK dan sederajat tiba di Posko UN Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Kalimantan Timur dengan menggunakan mobil milik PT Pos Indonesia, Rabu pukul 15.00 Wita. 

Setelah tiba, dokumen soal tersebut langsung dibongkar untuk dicek dan dicatat panitia di kantor Dinas Pendidikan Kutai Timur, sebelum dikirim ke sekolah penyelenggara.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur, Wagiman, di sela-sela melakukan pendataan soal UN, mengatakan, sebanyak 27 koli dokumen soal UN sudah tiba sedangkan 10 koli masih berada di Balikpapan dan segera dikirim.

"Dokumen soal Ujian Nasional yang telah datang sudah kami cek dan benar jumlahnya 27 koli, masih ada 10 dokumen dalam perjalanan dari Balikpapan yang sore ini dikirim," kata Wagiman mewakili Kepala Dinas Pendidikan Imam Hidayat.

Dia berharap 10 koli dokumen segera tiba setidaknya Rabu malam sehingga Kamis (18/4) Subuh bisa dikirim ke sekolah-sekolah.

Namun, katanya, apakah sampai tepat waktu atau tidak tergantung kondisi dan cuaca di jalan menuju sekolah penyelenggara.

Terkait pelaksanaan UN yang dijadwalkan Kamis (18/4), Wagiman mengatakan, Kutai Timur masih komitmen mengacu pada jadwal, yakni Kamis (18/4), Jumat (19/4), Senin (22/4) dan Selasa (23/4).

"Kita masih mengacu dengan jadwal Kamis (18/4) besok, dengan catatan seluruh dokumen telah sampai di masing-masing sekolah penyelenggara. Namun, jika tidak maka tidak akan dilakukan, dengan lebih dulu melakukan komunikasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur," katanya.

Menurut Wagiman, yang mantan Kepsek SMAN 1 Sangatta Utara, pada Rabu sore ini seluruh dokumen langsung dikirim karena memang beberapa kepala sekolah penyelenggara sudah berada di Sangatta untuk menunggu soal UN.

"Para kepala sekolah penyelenggara Ujian Nasional sudah ada di sini dan setelah dihitung jumlah amplopnya langsung dikirim. Hari H pelaksanaan UN Kamis (18/4) besok masih menunggu provinsi, sebab jika satu sekolah tidak ada, tidak akan kami selenggarkan. Dan kami usulkan dlgelar Senin, 22 April pekan depan," tegasnya.

Ia menambahkan distribusi soal ke sekolah penyelenggara sangat jauh dan membutuhkan waktu 5-10 jam.

Sedangkan H Abuh Fakih, salah satu guru SMAN 1 Sangatta Selatan mengatakan, hingga pukul 17.30 Wita belum mendapat soal ujian nasional, bahkan hingga Rabu sore dia mengaku belum menerima informasi sudah datang atau belum. "Besok UN terancam lagi batal, karena sampai sore ini kami belum terima soal," katanya.

Menurut Abu Fakih, dengan tidak jelasnya waktu pelaksanaan, membuat siswa peserta UN akan mengalami tekanan psikologis karena awalnya begitu senang dan semangat menyambut UN, namun kini justru menjadi beban. (KR-ADI/A041)

Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2013