Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak para pemuda, khususnya yang menjadi anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), agar tidak hanya berorientasi pada tujuan politik saja, tetapi juga ikut terjun menekuni dunia usaha. "Sekarang itu bebas, tidak perlu harus ke jalur politik. Jadilah pengusaha yang baik," katanya ketika membuka Rakernas Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Jakarta, Kamis. Menurut dia, menjadi anggota KNPI jangan hanya bertujuan untuk kampanye politik saja, karena anggota DPR hanya berjumlah 550 orang, sedangkan dunia usaha tidak terbatas. "Setelah jadi pengusaha kan juga bisa jadi bupati atau jadi wapres seperti saya," katanya. Wapres kemudian menyebut perbedaan antara tentara, birokrasi (PNS) dan pengusaha. Ia mengatakan kalau tentara dan birokrat biasanya setelah pensiun ikut pengusaha seperti menjadi komisaris atau jabatan bisnis lainnya. "Tetapi kalau pengusaha, sebelum pensiun sudah jadi pejabat. Sekarang ini 50 persen anggota DPR adalah pengusaha, demikian juga sekitar 50 persen menteri juga pengusaha," katanya. Karena itu, katanya, pekerjaan sebagai pengusaha jangan dilihat sebagai pekerjaan sampingan, tetapi harus dijadikan pekerjaan utama. "Karena dia bisa ke mana-mana. Dulu yang bisa melakukan itu adalah tentara, sekarang kan tentara tidak boleh, jadi diambil alih oleh pengusaha," katanya. Sementara itu, Ketua KNPI, Hasanuddin Yusuf, dalam sambutannya mengatakan, saat ini KNPI beranggotakan 73 organisasi kepemudaan dan sembilan di antaranya adalah organisasi pemuda partai politik. "Dalam kondisi demikian, tidak mungkin KNPI melakukan penyeragaman. Justru keindahan dan kebesaran KNPI itu terletak pada perbedaannya," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006