Gorontalo (ANTARA News) - Sedikitnya 4.179 korban banjir di Gorontalo masih bertahan di tempat pengungsian yang tersebar di 18 titik. Wartawan ANTARA di Gorontalo, Kamis, melaporkan, korban banjir yang masih bertahan di pengusian itu sudah jauh berkurang dibanding beberapa hari sebelumnya yang mencapai 12.410 orang dan menempati 59 posko. Meski sempat terjadi hujan deras pada Rabu malam, cuaca di Gorontalo saat ini cukup cerah dan genangan air di berbagai tempat sudah terus menyurut. Warga pun mulai membersihkan rumah dan lingkungannya dari lumpur, sampah, dan kotoran-kotoran lain sisa banjir. Bantuan kepada korban banjir juga terus mengalir dari berbagai daerah, termasuk Jakarta yang antara lain berupa obat-obatan, mie instan, beras, senter, dan selimut. Anak-anak sekolah yang semula diliburkan, sudah mulai menjalankan aktivitasnya kembali seperti biasa. Mengatasi lumpuhnya jaringan penerangan dan telekomunikasi, petugas dari PT Telkom dan PLN masih berupaya keras memperbaiki fasilitas yang rusak diterjang banjir. Terkait penanganan pasca banjir, menurut Rektor Universitas Negeri Gorontalo, Nelson Pomalingo, pihaknya bekerjsama dengan pengusaha nasional Ciputra telah mendatangkan tim medis yang akan bertugas selama 6 hari di Provinsi Gorontalo. "Kami membuka pengobatan gratis kepada pengungsi yang banyak mengalami gangguan kesehatan, antara lain berupa penyakit flu, diare dan gatal-gatal," katanya. Tidak hanya itu, Universitas Negeri Gorontalo juga mengadakan beberapa unit alat pembersih lumpur dan mengerahkan ribuan mahasiswa untuk membantu warga melakukan pembersihan.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006