Surabaya (ANTARA News) - Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP-Migas) akan melakukan re-evaluasi (kaji ulang) terhadap rencana Lapindo Brantas Inc untuk melakukan eksplorasi gas di sumur Porong II, di Kabupaten Sidoarjo, akibat musibah semburan lumpur panas di sumur eksplorasi Banjar Panji-1. "Program rencana eksplorasi di Porong II akan kita re-evaluasi, sehubungan dengan musibah yang terjadi saat ini," ucap Kepala Dinas Hubungan Pemerintah dan Masyarakat BP-Migas Amir Hamzah di sela-sela pemeriksaan anggota BP-Migas di Mapolda Jatim di Surabaya, Kamis. Namun, menurut dia, rencana re-evaluasi itu masih akan dilakukan setelah penanganan semburan lumpur dan dampaknya dapat teratasi. Tetapi, re-evaluasi eksplorasi di sumur Porong II itu, pasti akan dilakukan. Dalam Kontrak Kerja Sama (KKS) dengan Lapindo, ia menjelaskan, untuk tahun 2006 akan dilakukan eksplorasi pada sumur Banjar Panji-1 dan sumur Porong II. Namun, untuk Porong II akan re-evaluasi. "Sampai saat ini, dari 21 sumur yang sudah dieksplorasi (blok Brantas) telah menghasilkan 43 juta kaki kubik gas per-hari. Kondisi 21 sumur itu, hingga kini tidak terpengaruh dengan musibah di Banjar Panji-1. Semuanya tetap beroperasi seperti biasanya," tuturnya. Ditanya tentang kemungkinan kandungan minyak dalam KKS dengan Lapindo, ia mengemukakan, minyak sudah ditemukan di sumur Tanggulangin III yang berjumlah 1.000 barel per-hari. Tetapi, minyak itu bukan minyak mentah --crude oil-- yang bisa diolah kembali, melainkan minyak untuk kebutuhan tertentu dengan harga lebih mahal --condensor oil--. "Untuk sumur Banjar Panji, kami memang merencanakan well test (uji sumur) untuk mengetahui adanya kandungan minyak. Tetapi hal itu belum dapat dilakukan, karena ada musibah semburan lupur," ungkapnya. Saat ini polisi tengah melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang dari BP-Migas, yaitu Deputi Operasi, Ir Dody Hidayat, Kepala Divisi Operasi Lapangan, Ir Sucahyo Pratomo dan kepala Divisi Operasi Penunjang, Ir Mulyani Wahyono.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006