Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) pada Jumat (30/6) akan membayarkan pinjaman pemerintah ke Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar 50 persen dari total utang sebesar 7,4 miliar dolar AS. "Kan, sudah ada surat dari kita. Besok tinggal didebet," kata Gubernur BI Burhanuddin Abdullah usai meresmikan pembukaan Biro Informasi Kredit (BIK) BI di Gedung BI, Jakarta, Kamis. Dia juga mengatakan sejauh ini tanggapan dari IMF sendiri tentang percepatan pelunasan pinjaman dari mereka tersebut, adalah bagus-bagus saja, meskipun dia tidak merinci apa definisi bagus yang dimaksud. Sebelumnya, Kepala Perwakilan IMF untuk Indonesia, Stephen Schwartz menyatakan pada Kamis pekan lalu (22/6), IMF telah menerima pemberitahuan dari pemerintah mengenai rencana percepatan pembayaran utang pemerintah sebesar 2,5 miliar SDR (Special Drawing Rights) atau setara dengan 3,7 miliar dolar AS. Dengan demikian, menurut Stephen, jumlah sisa utang yang masih harus dibayar pemerintah adalah 2,5 miliar SDR atau 3,7 miliar dolar AS. Utang itu sendiri menurut jadwal jatuh tempo pada Desember 2010.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006