Tenggarong (ANTARA News) - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim mengunjungi Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Minggu, guna memantau secara langsung proses berjalannya Ujian Nasional (UN).

Kedatangan Wamen ke Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) untuk melihat langsung kesiapan pelaksanaan UN SMP dan sederajat pada Senin (22/4) serta pelaksanaan UN SMA dan sederajat yang masih berlangsung.

Sebelumnya diberitakan bahwa UN SMA mengalami keterlambatan dari jadwal yang telah ditentukan karena mengalami kendala dalam pendistribusian soal termasuk untuk Kukar.

Wamendikbud disambut oleh Sekretaris Kabupeten Kukar Edi Damansyah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kukar H Hermawan dan Kepala Humas dan Protokol Kabupaten Kukar Dafip Haryanto, di Posko UN Kukar, Jalan Aji Mas Nandai, Tenggarong.

Musliar Kasim mengatakan pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyerahkan semuanya kepada aparat keamanan tentang masalah penyelenggaraan UN yang mengalami keterlambatan dan telah dilaksanakannya penyelidikan lebih lanjut, serta pihak kementerian juga telah mengirim pejabat esselon II ke sebelas provinsi yang mengalami waktu pergeseran dalam melaksanakan UN untuk memastikan UN berjalan dengan baik.

Ia menambahkan persoalan yang sedang dialami saat ini banyak sekali penggandaan soal dan lembar jawaban komputer (LJK) yang difotokopi sendiri oleh pihak provinsi.

Hal tersebut, katanya, tidak perlu dikhawatirkan karena dalam penggandaan tersebut dijaga ketat oleh pihak keamanan, petugasnya juga diperiksa oleh keamanan serta adanya dokumentasi.

"Mengenai memotokopi sendiri soal, itu dilakukan dengan pengamanan dari aparat, agar tidak ada penyalahgunaan soal UN. Untuk pemindahan jawaban yang di isi dalam lembaran jawaban fotokopi ke lembar jawaban komputer (LJK) dipercayakan kepada Perguruan Tinggi yang dilakukan pengawasan ketat agar jawaban yang dipindahkan tersebut sama dengan aslinya," katanya.

Untuk itu, ia mengimbau para siswa yang mengikuti UN agar jangan terkecoh dengan kunci jawaban yang mungkin beredar di kalangan siswa, karena soal tidak mungkin bocor kepihak lain.

Ia menambahkan tentang keterlambatan UN yang terjadi agar bisa diambil hikmahnya.

"Mudah-mudahan yang terlambat itu bisa dimanfaatkan oleh para siswa yang mengikuti UN untuk kembali menyiapkan diri dengan waktu yang diberikan tersebut. Mari kita beri semangat agar mental mereka bisa menghadapi UN dengan baik yang merupakan masa depan mereka," katanya.
(A041/R010)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013