Jakarta (ANTARA News) - PT Indosat Tbk berencana membeli kembali obligasi yang diterbitkan perseroan dari pasar, apabila harga yang ditawarkan investor dianggap menguntungkan. "Perseroan akan 'buyback' untuk menekan biaya bunga yang harus ditanggung perusahaan," kata Direktur Indosat, Wong Heang Tuck, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Gedung Indosat, Jakarta, Kamis. Menurut Wong, realisasi "buyback" obligasi itu sangat tergantung situasi pasar. "Kita masih memantau kondisi pasar sehingga ketika dianggap bagus maka kita akan masuk," ujarnya. Diketahui, utang obligasi perusahaan periode akhir Desember 2005 mencapai Rp10,16 triliun, yang diakibatkan terutama penerbitan "Guaranteed Notes jatuh tempo tahun 2010, dengan tingkat bunga tetap, di samping akibat penerbitan Obligasi Indosat Syari`ah Izarah tahun 2005. Namun, pada 12 April 2006, melakukan pembayaran penuh atas pokok dan bunga seri A dan seri B dari obligasi Indosat I tahun 2001 yang jatuh tempo pada 12 April 2006. Dengan demikian, pembayaran itu berhasil mengurangi beban biaya bunga perusahaan sekitar Rp172 miliar per tahun sejak kuartal II 2006. Wong juga menjelaskan, pada 2006, perseroan mengalokasikan biaya modal (capital expenditure/capex) mencapai 700 juta dolar AS, yang sepenuhnya dibiayai dana internal. "Saya rasa sumber dana internal perseroan memadai untuk memenuhi belanja modal perseroan," katanya. Menurut rencana, 80 persen dari Capex itu, akan dialokasikan untuk pengembangan layanan seluler, antara lain penambahan elemen jaringan, "backbone" dan infrastruktur kabel laut yang menghubungkan Jawa, Sulawesi dan Kalimantan. RUPS Tahunan tersebut juga menyetujui pembayaran dividen sebesar 50 persen, atau Rp149,3 per lembar, dari laba bersih tahun buku 2006. Laba bersih 2005 mencapai Rp1,62 triliun, lebih rendah dibanding tahun 2004 yang mencapai Rp1,63 triliun.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006