Pasuruan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggunakan water bombing (pemadaman api dengan air secara vertikal melalui helikopter ke titik api) untuk menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lereng Gunung Arjuno.

Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak di Pasuruan, Kamis, mengatakan semakin meluasnya area terdampak kebakaran di area Gunung Arjuno membuat Pemprov Jatim mengambil langkah cepat.

"Dengan menggandeng BNPB, Pemprov Jatim melakukan water bombing sebagai upaya pemadaman api melalui udara dengan menggunakan helikopter," katanya di area Kaliandra, Desa Dayurejo Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Baca juga: Pemadaman Gunung Arjuno terkendala ketinggian dan angin

Ia menyampaikan apresiasi atas respons cepat BNPB terhadap permintaan water bombing Pemprov Jatim.

Menurutnya, langkah pemadaman melalui udara ini merupakan solusi paling tepat, mengingat lokasi kebakaran hutan berada di lokasi ketinggian dan sangat jauh dari jangkauan tim gabungan pemadam karhutla Pemprov Jatim.

"Yang utama, water bombing ini nanti akan difokuskan di area Lembah Kijang yang berdekatan dengan Bumiaji Kota Batu. Seperti yang diketahui, di area Lembah Kijang dan Bumiaji itu banyak sumber airnya, sehingga butuh penanganan prioritas," ucapnya.

Dikatakan juga, kata dia, saat ini luas lahan yang terbakar di area Gunung Arjuno telah mencapai sekitar 700 hektare.

Baca juga: Polres Malang kejar pemburu liar pemicu kebakaran Gunung Arjuno

"Ini juga untuk melindungi ekosistem alam, termasuk hewan dan kekayaan hayati yang tersimpan di area Gunung Arjuno," tuturnya.

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto mengatakan, posko darurat penanganan karhutla yang didirikan di area Kaliandra sejatinya untuk mendukung kegiatan water bombing di wilayah Gunung Arjuno.

Posko ini nantinya akan berfungsi sebagai tempat koordinasi antar-instansi terkait, mulai dari BNPB, BPBD Jatim, Dinas Kehutanan Jatim, BMKG, Pemkab Pasuruan dan Pemkab Malang, serta relawan masyarakat peduli api (MPI).

"Di posko ini nanti, selain update data lokasi titik api, perkembangan area kebakaran juga akan selalu diinformasikan. Dengan begitu, tim relawan dan tim helikopter bisa terarah dalam melakukan aksi pemadam," ujarnya.

Baca juga: Polisi sebut kebakaran Gunung Arjuno akibat aktivitas perburuan liar

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Sambas
COPYRIGHT © ANTARA 2023