Jenewa (ANTARA News) - Negara-negara anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Kamis, memperkeras upaya baru untuk menembus kebuntuan dalam perundingan menyangkut pakta yang akan menghapus hambatan perdagangan global. Sederet pejabat senior telah mengeluarkan peringatan sangat buruk tentang kegagalan apapun untuk menjembatani perbedaan selama beberapa hari dari pertemuan sepanjang hari di sini, AFP melaporkan. Ketua WTO, Pascal Lamy, telah memperingatkan bahwa para anggota organisasi tersebut tidak dapat menghindari sebuah kesepakatan kali ini, sesudah kehilangan banyak batas waktu selama perundingan Putaran Doha (Doha Round) mereka yang tak pasti. Menunda keputusan akan menjadi "resep malapetaka," membahayakan upaya untuk mencapai kesepakatan final sebelum tanggal batas pada Desember 2006, Lamy memperingatkan Rabu. Lamy telah melemparkan sarung tangan panajang kepada Uni Eropa, Amerika Serikat dan penggerak dunia-berkembang seperti Brazil dan India, mendesak mereka agar membuat konsesi agar menembus kemacetan sesudah hampir lima tahun perundingan. Ketiga kubu telah bertarung selama bertahun-tahun, saling mempersalahkan akibat kelambanan Putaran Doha, yang diluncurkan di ibukota Qatar pada 2001 dan yang semula dimaksudkan akan berakhir pada 2004. Tujuan dari putaran tersebut adalah untuk memecahkan hambatan perdagangan dan menggunakan perdagangan global untuk mendorong pembangunan di negara miskin, yang merupakan mayoritas di WTO yang beranggotakan 149 negara. Lamy mengacu secara reguler kepada "segitiga" yang diperlukan untuk mempercepat pembicaraan. Washington harus membuat konsesi yang lebih luas atas subsidi pertanian, Brussels harus menawarkan lebih banyak akses bagi impor ternak ke UE, sementara negara yang baru muncul utama seperti Brazil dan India harus pada gilirannya melakukan pemotongan yang lebih jauh atas hambatan di barang industri. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006