Jakarta (ANTARA) - Transformasi digital terbukti mampu menyelamatkan perekonomian Indonesia, demikian diungkapkan pejabat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dalam acara ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC).

Menurut Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Perekonomian Kadin Indonesia Franky Oesman Widjaja pada Jumat, perekonomian digital Indonesia mampu menopang kinerja pertumbuhan perekonomian nasional dengan 40 persen nilai transaksi ekonomi digital ASEAN pada 2022 berasal dari Indonesia.

Tak hanya itu, Indonesia pada 2023 juga tercatat sebagai negara peringkat ke-6 dengan jumlah perusahaan startup terbanyak di dunia, kata Franky dalam siaran persnya.

“Sejalan dengan Revolusi Industri 4.0, kita harus melihat teknologi sebagai kesempatan untuk melakukan lompatan eksponensial atau leapfrog. Lonjakan eksponensial hanya dapat dicapai dengan penerapan teknologi," kata Franky.

Untuk melakukan lompatan pembangunan, Indonesia dapat memanfaatkan tren global transformasi digital yang sangat pesat salah satunya Artificial Intelligence (AI).

Menurut dia, adaptasi teknologi sudah menjadi keharusan dan bahkan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sehingga perlu ada penyesuaian sumber daya manusia secara cepat dan tepat agar adaptasi teknologi yang dimaksud bisa dimanfaatkan serta direalisasikan secara maksimal.

Selain itu, Franky menjelaskan UMKM memiliki potensi yang sangat besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN.

Melalui model kemitraan Inclusive Closed Loop yang merupakan salah satu legacy dari ASEAN-BAC 2023, seluruh pemangku kepentingan termasuk pemerintah dan swasta bekerja sama untuk memberikan pendampingan melekat secara konsisten kepada petani dan UMKM.

Ketua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid sebelumnya memaparkan bahwa ASEAN-BAC melalui lima isu prioritas dan delapan legacy project telah berhasil menggapai beberapa pencapaian dalam isu transformasi digital.

Salah satunya adalah system ASEAN QR Code yang hingga saat ini sudah berhasil terhubung dengan beberapa negara, seperti Indonesia dengan Singapura, Thailand dan Malaysia. Begitu juga Vietnam dengan Thailand serta Thailand dengan Kamboja yang juga sudah saling terhubung.

Menurut Arsjad yang juga menjabat Ketua Umum KADIN Indonesia, bentuk transformasi digital ini tentu mampu mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus bertumbuh, hingga bukan tak mungkin turut bersaing secara global dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital.

Lebih dari itu, transformasi digital lain dalam legacy project yakni Wiki Entreprenuer dan Marketplace Lending Platform, juga telah berhasil mendukung UMKM mengakses informasi dan pembiayaan yang tepat untuk peningkatan kapasitas pertumbuhan usahanya.

ASEAN-BAC menjadi wadah pebisnis dari seluruh negara anggota ASEAN untuk membantu mewujudkan sentralitas ASEAN sebagai visi utama kawasan.

Kadin Indonesia, sebagai pemimpin ASEAN-BAC 2023, memiliki tujuan yang jelas yaitu mempercepat transformasi kawasan melalui inovasi dan inklusivitas dengan tema "ASEAN Centrality: Innovating towards Greater Inclusivity".

Kadin Indonesia berfokus pada tiga nilai inti, yakni sentralitas, inovasi, serta inklusivitas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, melalui lima prioritas utama, yaitu transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, fasilitasi perdagangan, dan ketahanan pangan.
Baca juga: Kemenkominfo tegaskan literasi digital wajib dimiliki di industri 4.0
Baca juga: Indonesia ajak ASEAN tingkatkan kolaborasi atasi kesenjangan digital

Pewarta: Katriana
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2023