Seoul (ANTARA News) - Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) sepakat memperpanjang kerja sama nuklir tujuan damai selama dua tahun.

Korea Selatan berharap perpanjangan itu memungkinkan Seoul membuat bahan bakar nuklir sendiri.

Perjanjian yang ditandatangani pada 1974 itu akan berakhir tahun depan.

Perpanjangan perjanjian disepakati untuk memungkinkan lebih banyak perundingan tentang topik hangat yang memungkinkan Korea Selatan memroses ulang batang bahan bakar yang digunakan.

"Kedua belah pihak mencapai kesepakatan sementara terkait upaya mengubah kesepakatan yang ada selama dua tahun dengan alasan mereka membutuhkan lebih banyak waktu," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cho Tai-Young seperti dikutip AFP.

Korea Selatan berpendapat pihaknya perlu memproduksi bahan bakar nuklir sendiri untuk memenuhi kebutuhan 23 reaktor yang menyediakan sepertiga dari kebutuhan energi dan menguras stok batang bahan bakar bekas yang dikatakan telah mencapai kapasitas penuh.

Amerika Serikat telah menolak dengan alasan proliferasi, karena pengolahan kembali menghasilkan cadangan plutonium terpisah yang kemudian dapat diperkaya ke tingkat yang memadai untuk senjata.

Korea Selatan telah mengusulkan jenis pemrosesan pyro, teknik baru yang dianggap kurang kondusif untuk proliferasi karena menyisakan plutonium terpisah yang bercampur dengan senyawa fisil aman.

Topik yang memungkinkan Korea Selatan untuk memproduksi bahan bakar nuklir sendiri menjadi lebih serius seiring dengan upaya Korea Utara mendorong program senjata nuklirnya.

Hal itu telah menyebabkan meningkatnya seruan dari kelompok minoritas berpengaruh di Korea Selatan agar negara itu mampu melakukannya sendiri daripada terus bergantung pada payung nuklir AS.

Penerjemah : GNC Aryani

Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2013