Jakarta (ANTARA News) - Perhelatan  Road To Big Sound, Rabu (24/4) malam itu diwarnai oleh bebunyian synthesizer. 

Band asal Swedia, The Radio Dept menjadi band pertama yang tampil di pra-acara Big Sound Festival yang akan menampilkan Blur, The Temper Trap, dan Tegan and Sara, bulan depan.

Band beranggotakan Johan Ducanson pada vokal dan gitar, Martin Larsson di gitar, dan Daniel Tjader (keyboard) membuka penampilan mereka malam itu dengan  "Always A Relief". Lagu bertempo lambat itu berasal dari album kedua mereka, "Pet Grief" keluaran tahun 2006.

Lagu bertempo sedang itu mereka bawakan tidak jauh berbeda dengan versi aslinya. Kental dengan petikan gitar Ducanson dan Larsson, The Radio Dept yang telah tiga kali datang ke Jakarta itu membawa penonton ke nuansa yang menenangkan. Meski mengusung aliran elektronik, bunyi-bunyian yang dihasilkan dari keyboard Tjader tidak memekakkan telinga.

Irama dari gitar efek yang mereka mainkan  berpadu dengan alunan keyboard. Ducanson pun masih bernyanyi dengan suara khasnya, dengan pelafalan yang kurang begitu jelas terdengar, seperti bergumam.

Malam itu, The Radio Dept asik memainkan lagu-lagu mereka, seperti "Never Follow Suit" dan "A New Improved Hypocrisy". Sang vokalis pun hanya sesekali menyapa  sekitar tiga ribu penonton yang datang ke Tennis Indoor Senayan, Jakarta.

"Terima kasih banyak sudah datang kemari," sapa Ducanson dalam bahasa Inggris.

Mereka mendapat jatah selama satu jam untuk menghibur penggemar mereka malam itu. Begitu mendengar intro "Heaven's on Fire", penonton pun langsung bersorak. The Radio Depet melakukan sedikit improvisasi dalam lagu ini, intro lagu mereka buat lebih panjang.

"Charlatan's out of reach and out of time," nyanyi penonton sambil menggoyangkan badan mereka.

Lagu ini diambil dari album mereka "Clinging to a Scheme" (2010). "Heaven's on Fire" menjadi lagu yang cukup dinanti penonton malam itu, bila dilihat dari sambutan antusias mereka begitu intro lagu dimainkan.

"David", yang juga berasal dari album yang sama dengan "Heaven's on Fire", menjadi lagu penutup penampilan mereka malam itu. Insiden kecil terjadi saat The Radio Dept membawakan lagu ini.

Ducanson tiba-tiba menghampiri keyboard yang dimainkan Tjader dan mematikannya. Rupanya, ia mengalami sedikit masalah dengan gitarnya.

"Maaf ada kesalahan tadi," tutur Ducanson.

Mereka pun mengulang lagu itu kembali dari awal. Insiden itu tidak mempengaruhi penonton untuk menikmati single pertama dari album "Clinging to a Scheme" tersebut.


Hentakan  Delphic

Usai berelaksasi dengan lagu-lagu dari The Radio Dept, Delphic pun menggebrak panggung malam itu.

Band asal Inggris yang mengusung aliran electronic rock itu tampil dengan formasi James Cook (vokal dan bass), Matt Cocksedge pada gitar, Dan Hadley di drum, dan Richard Boardman yang memainkan synthesizer.

Berbeda dengan The Radio Dept, musik yang dimainkan Delphic lebih  cepat dan kaya bebunyian elektronik. Bila permainan gitar efek banyak ditemukan di The Radio Dept, synthesizer di Delphic lebih dominan.

Suara vokalis Cook saat membawakan lagu bertempo cepat "Halcyon" sedikit mengingatkan pendegarnya pada Brian Molko, frontman band rock alternatif asal London, Placebo. Beberapa lagu pun ditampilkan tanpa jeda, seperti lagu pertama "Baiya" yang langsung bersambung ke "Halcyon". Begitu juga dengan lagu ketiga, "Freedom Found".

Band yang berdiri tahun 2009 itu membawakan 12 lagu yang diambil dari dua album mereka, antara lain  "Memeo", "Clarion Call", "This Momentary", "Doubt", dan "Atlas".

Seperti Ducanson, Cook malam itu pun tidak banyak berbicara. Kebanyakan ia asik bernyanyi dan memainkan basnya sambil sesekali mengangkat tangannya, mengajak penonton menikmati lagu yang dibawakan Delphic.


The Kooks

Malam itu, Tennis Indoor menjadi milik band asal Eropa. Usai penampilan Delphic dan The Radio dept, tiba giliran band asal Inggris yang dinanti penonton, The Kooks.

Dengan "Ooh La", band beraliran alternatif rock, langsung mencuri perhatian penonton yang semula duduk-duduk di lantai sambil menunggu panggung disiapkan untuk Luke Pritchard (vokal dan gitar), Hugh Harris (gitar), Paul Garred (drum), dan Max Rafferty (bass gitar).

Penampilan enerjik dari Pritchard pun menyebar di antara penonton, tidak hanya penonton yang berdiri di kelas festival, mereka yang duduk di tribun pun berdiri dan menggoyangkan badan mereka ketika The Kooks membawakan "Is It Me".

"Baik-baik saja? Ini pertama kali kami datang ke Indonesia," kata Pritchard sang vokalis.

"Kami The Kooks bangga sekali bisa tampil di Jakarta."

Penonton tak lupa bernyanyi bersama ketika lagu lama The Kooks "She Moves In Her Own Way". Lagu itu merupakan single kelima dari ddebut album mereka, "Inside In/Inside Out"

The Kooks tampil prima malam itu. Tak kurang dari 15 lagu mereka bawakan dalam Road to Big Sound. (*)

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013