Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menyampaikan bahwa setiap instansi baik tingkat pusat maupun daerah memiliki peran penting dalam mewujudkan reformasi birokrasi tematik, tidak terkecuali dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“Sebagai instansi yang menaungi riset dan inovasi, BRIN dapat memberikan masukan berupa analisis masalah dan alternatif solusi kebijakan kepada instansi terkait, serta mengawal implementasi kebijakan dengan riset yg konstruktif sehingga kebijakan tersebut memiliki dampak yang lebih signifikan kepada masyarakat,” kata Anas dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, BRIN juga berperan menguatkan pendekatan evidence-based policy melalui riset dan kajian inovasi. Hal tersebut menjadi dasar pengambilan kebijakan yang efektif dalam berbagai bidang pemerintahan, seperti pengentasan kemiskinan dan peningkatan investasi.

Dengan kontribusi itu, BRIN menjadi mesin penggerak perubahan positif dalam reformasi birokrasi, memastikan langkah-langkah yang diambil pemerintah berdasarkan bukti dan inovasi yang kuat.

Mantan Bupati Banyuwangi itu menyebutkan ada empat area yang menjadi fokus utama RB Tematik, yaitu penanggulangan kemiskinan, peningkatan investasi, digitalisasi administrasi pemerintahan, dan percepatan prioritas aktual presiden.

"Keseluruhan area tematik tersebut ditopang oleh Arsitektur SPBE untuk menjaga keterpaduan dan keselarasan langkah dalam penerapan digitalisasi," ujarnya.

Selain itu juga, sambung Anas, collaborative dan network governance menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan kinerja. Hasil dan dampak yang diinginkan harus menjadi hasil kerja bersama berbagai instansi terkait, bukan hanya beban satu instansi.

Anas juga mendorong BRIN dapat melahirkan terobosan atau inovasi yang memberikan dampak bagi masyarakat.

Sementara itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyampaikan bahwa instansinya juga telah melakukan reformasi birokrasi dalam segala sektor.

Hal ini dilakukan dengan menerapkan sistem kerja Flexible Working Arrangement (FWA) dengan berbasis output, di mana hal tersebut juga dilihat dari jenis pekerjaan yang bisa dilakukan dari mana saja.

“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi motivasi dan semangat para ASN di BRIN untuk dapat berkinerja lebih baik lagi dan memberi dampak bagi masyarakat luas,” ucap Tri Handoko.

Dia pun mengatakan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dan mendukung instansi lain, berdasarkan pada tugas dan fungsi BRIN sendiri.

Baca juga: MenPANRB imbau masyarakat cermati tahapan dan persyaratan CASN 2023

Baca juga: MenpanRB sebut pertukaran data sebagai transformasi digital nasional

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023