Beijing (ANTARA) - China telah meingkatkan pembangunan berkelanjutan sejumlah negara melalui Inisiatif Sabuk dan Jalur (BRI) dengan serangkaian proyek digital spesial, demikian Konferensi Ke-7 Digital Sabuk dan Jalur pada Selasa (5/9).

Program Sabuk dan Jalur Sutra Digital (DBAR), diprakarsai oleh ilmuwan-ilmuwan China pada 2016, telah membentuk sejumlah produk data yang diakui secara luas untuk mengatasi tantangan pembangunan berkelanjutan di delapan bidang.

Ketua DBAR Guo Huadong mengatakan pada bahwa dukungan data merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pemantauan, evaluasi, dan penelitian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) PBB 2030.

Bidang-bidang tersebut yakni pertanian dan ketahanan pangan, iklim dan lingkungan, risiko bencana, warisan alam dan budaya, kota dan infrastruktur, sumber daya air dan ketahanan air, wilayah pesisir dan lautan, serta pegunungan dan kawasan dingin kutub.

"Berdasarkan metode dan inovasi teknologi Big Earth Data, DBAR telah mendukung pembangunan berkelanjutan di negara-negara Sabuk dan Jalur Sutra melalui pembagian data (data sharing), teknologi, dan pengetahuan," tambah Guo.

Guo menambahkan DBAR akan terus meneliti metode ilmiah dan teknologi digital untuk pembangunan berkelanjutan, serta akan mengeksplorasi sejumlah model baru untuk kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Pewarta: Xinhua
Editor: Bayu Prasetyo
COPYRIGHT © ANTARA 2023