Atambua (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan pada tahun 2008 semua kamp pengungsi Timor Timur (Timtim) yang tersebar di wilayah itu ditutup. Selanjutnya para penghuni kamp sudah harus menempati pemukiman baru yang akan disiapkan pemerintah di sejumlah lokasi di daerah itu atau mengikuti program transmigrasi, kata Wakil Bupati Belu, dr. Gregorius Mau Bili, di Atambua, Sabtu. Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan penanganan warga eks Timor Timur yang hingga saat ini masih mendiami kamp-kamp pengungsiaan di sejumlah lokasi di daerah itu. Jumlah warga eks Timtim yang masih mendiami kamp-kamp pengungsiaan di Kabupaten Belu saat ini berjumlah 3.500 kepala keluarga. Mereka tersebar di sejumlah lokasi yang berbatasan dengan Negara Timor Timur. "Kita sudah membuat perencanaan, dan target kami pada dua tahun ke depan nanti atau pada 2008 nanti semua kamp sudah dikosongkan. Mereka sudah harus menempati lokasi yang disiapkan," katanya. Menurut dia, penanganan warga eks Timot Timur di wilayah itu selalu menemui kendala karena selain mereka memaksa untuk memilih lokasi sendiri, juga tidak mau dipisah-pisahkan dan berbaur dengan warga lokal. Di lokasi pengungsiaan Tenu Baat misalnya, ada sekitar 250 kepala keluarga. Mereka menolak untuk disebar ke lokasi-lokasi baru yang disediakan, tetapi semuanya harus berada dalam satu lokasi. "Ini yang membuat pemerintah kesulitan, tetapi kami sedang mengupayakan lokasi yang agak luas untuk dibangun pemukiman di sekitar daerah perbatasan dengan Timor Timur," kata Wabub Mau Bili. Dalam pembangunan pemukiman baru nanti, kata dia, juga akan dilakukan dengan pola gotong royong, dengan melibatkan TNI dan Polri di daerah ini, sehingga warga yang akan menempati rumah nanti juga merasa memiliki.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006