Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengapresiasi upaya Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk memajukan perdamaian melalui diplomasi.

"Saya berterima kasih kepada negara-negara anggota ASEAN atas upayanya mendorong dialog," kata Guterres saat memimpin Pertemuan Puncak (KTT) Ke-13 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Balai Sidang Jakarta, Kamis.

Pertemuan tersebut digelar dalam rangkaian acara KTT Ke-43 ASEAN yang berlangsung dari 5-7 September 2023. Indonesia memegang Keketuaan ASEAN 2023 setelah menerima tongkat estafet dari Kamboja di Phnom Penh pada November 2022.

Dalam sambutannya, Guterres mengatakan bahwa ketegangan yang terjadi hingga saat ini masih tinggi, mulai dari isu di Semenanjung Korea hingga Laut China Selatan.

Kekuatan ASEAN, komitmennya untuk mengupayakan dialog dan pengalamannya dalam pencegahan konflik, menurut dia, merupakan pilar penting untuk stabilitas.
Baca juga: Presiden RI dorong aksi bersama ASEAN-PBB atasi tantangan global

Untuk itu, Guterres mengapresiasi negara-negara ASEAN atas upaya mereka mendorong perdamaian melalui dialog dan penyelesaian sengketa secara damai dengan berlandaskan pada penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut.

Ia juga berterima kasih kepada ASEAN atas dukungan teguhnya terhadap solusi multilateral dan kontribusinya terhadap lebih dari 5.000 penjaga perdamaian dari negara-negara ASEAN.

Guterres mengingatkan bahwa situasi di Myanmar semakin memburuk. Aksi kekerasan brutal, kemiskinan yang semakin buruk, dan penindasan yang sistematis memupuskan harapan untuk mengembalikan demokrasi ke dalam sistem pemerintahan negara itu.

"Konflik memperburuk kesenjangan dan kerentanan yang dihadapi perempuan dewasa dan para gadis, termasuk kekerasan seksual, perkawinan paksa dan perdagangan manusia," katanya.
Baca juga: Sekjen PBB puji peran ASEAN dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sementara itu, ujar dia, lebih dari satu juta warga Rohingya masih berada di Bangladesh, tinggal di kamp pengungsian terbesar di dunia dengan kondisi yang memprihatinkan dan harapan kepulangan yang semakin tidak pasti.

Oleh karena itu, Guterres mengapresiasi penuh pendekatan ASEAN melalui Lima Poin Konsensusnya. Ia juga mendesak semua negara untuk mengupayakan strategi yang terpadu untuk membantu menyelesaikan isu di Myanmar.

Ia mengakui pula upaya tegas Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun ini untuk melakukan pendekatan dengan semua pihak yang berkonflik di Myanmar melalui dialog politik.

Sementara itu, Sekjen Guterres menyerukan kepada otoritas militer Myanmar untuk membebaskan para pemimpin yang ditahan dan para tahanan politik, serta memungkinkan restorasi penuh pemerintahan demokratis.

Baca juga: Sekjen PBB desak semua negara cari strategi terpadu di Myanmar

Pewarta: Katriana
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2023