"Hari ini (dipasang) di atas gedung A. Kemarin sudah disurvei, insya Allah kita mau memastikan bisa terealisasi nanti tunggu dari bagian umum untuk menempatkan alat itu," kata Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Ahmad Hariadi saat ditemui pada Kamis.
Ia menyebut kapasitas penyemprotan "water mist" yang dipasangkan tersebut sebesar 300 mililiter per 30 menit.
"Berarti kurang lebih 1200 mililiter per dua jam penggunaan air. Jadi airnya diperlukan air memang efektif disemprotkan selama dua jam," kata Ahmad.
Setelah sebelumnya melakukan sosialisasi pemasangan pada pemilik-pemilik gedung yang ada di Jakarta Barat pada Senin (4/9), kini pihaknya sedang melakukan pemantauan kepada gedung-gedung tersebut.
"water mist kemarin sudah dilakukan survei yang pertama sudah dilakukan sosialisasi sosialisasi ke perusahaan-perusahaan. Kemudian lanjut survei. Nah rencana hari ini kita ingin memastikan pemasangan water mist perusahaan-perusahaan itu," kata Ahmad.
Adapun pemantauan tersebut, kata Ahmad, dilakukan pada 136 gedung di Jakarta Barat.
"Jadi ada 136 gedung perusahaan yang didata berdasarkan informasi dari kecamatan," kata Ahmad.
Secara terpisah, Kepala Bagian (Kabag) Umum dan Protokol Jakarta Barat, Mera Nurinsih menyebut saat ini Pemkot Jakarta Barat memiliki satu unit water mist dan telah mulai dioperasionalkan di lantai 11 gedung tersebut mulai hari ini.
"Dioperasionalkannya water mist tersebut dalam rangka membantu mengurangi polusi udara di DKI Jakarta yang saat ini kondisinya kurang bagus," ujarnya.
Adapun pengoperasinalan water mist dengan kapasitas tiga liter per menit, diungkapkan Mera akan dilaksanakan setiap hari dengan batas waktu yang belum ditentukan.
"Untuk jam operasionalnya dilakukan sehari tiga kali. Yaitu dari jam 07.00-09.00 WIB. Kemudian 10-30-12.30 WIB dan 14.00-16.00 WIB," kata Mera.
Baca juga: Pemkot Jaksel mulai operasikan "water mist" buatan BRIN
Baca juga: DKI kemarin, sinkronisasi data jelang pemilu hingga uji emisi
Baca juga: Gedung Pemkot Jaksel dipasang "water mist" guna kurangi polusi udara
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2023
