Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Pangan Polri memastikan pasokan dan ketersediaan beras dalam kondisi aman sehingga masyarakat diimbau untuk tidak panik dan membeli kebutuhan pokok itu dalam jumlah berlebih.

"Stok beras sampai akhir tahun juga aman," kata Ketua Satgas Pangan Polri Brigadir Jenderal Polisi Whisnu Hermawan di Jakarta, Senin.

Secara nasional ketersediaan stok beras per tanggal 6 September di Bulog sebanyak 1.508.362 ton yang terdiri atas stok cadangan beras pemerintah sebanyak 1.455.893 ton dan stok komersil sebanyak 52.468 ton.

Sedangkan stok di Pasar Induk Beras Cipinang sebanyak 25.840 ton dan Food Station Cipinang sebanyak 13.812 ton.

Satgas Pangan juga mencatat realisasi beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Beras (SPHP) mencapai 752.902.387 kilogram atau 752.902,38 ton.

Baca juga: Pastikan stok aman, Presiden Jokowi cek gudang Bulog Bogor dan Jakarta

Sementara harga rata-rata gabah kering panen (GKP) Rp6.220 per kilogram, sedangkan harga rata-rata beras medium Rp12.550 per kilogram, dan harga beras medium tertinggi Rp15.730 per kilogram.

Harga rata-rata beras medium terendah terjadi di DKI Jakarta Rp11.480 per kilogram, sedangkan tertinggi di wilayah Papua Rp15.730 per kilogram,” kata Whisnu.

Menurut ia, penyebab kenaikan harga beras di sejumlah wilayah karena pengaruh El Nino dan juga ketakutan masyarakat terhadap pasokan barang.

Whisnu pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik dengan ketersediaan beras, karena pemerintah telah melakukan upaya antisipasi.

"Agar masyarakat tenang karena pemerintah sudah melaksanakan antisipasi cadangan beras yang cukup buat masyarakat Indonesia," kata Whisnu.

Baca juga: Budi Waseso jelaskan beras SPHP kemasan 5 Kg cegah penyalahgunaan
Baca juga: Bapanas sebut beras SPHP masuk pasar Cipinang lusa
Baca juga: Indonesia menjajaki impor beras dari sejumlah negara


Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2023