Magelang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan membentuk tim nasional yang bertugas menjalankan cetak biru kebijakan pengembangan bio energi. "Hasil dari rapat ini diharapkan melahirkan kebijakan-kebijakan pengembangan bio energi. Kita akan susun tim nasional yang akan mengkoordinasikan dan menindaklanjuti rapat malam ini," kata presiden saat membuka rapat terbatas soal bio energi di desa Grabag, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu malam. Menurut presiden, pengembangan bio energi sebagai energi alternatif sangat diperlukan sebagai bagian kebijakan pemerintah untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat. "Meski hari Sabtu dan Minggu hari libur, kita mengemban amanah mulia untuk memusatkan pikiran, kepedulian dan komitmen untuk bersama menyusun kebijakan dan aksi nasional yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata Presiden. Presiden menyebutkan rapat yang akan berlangsung dua hari ini meskipun dilakukan tanpa terlalu formal, namun membahas permasalahan yang sangat substansial. Dalam rapat malam ini, presiden akan memaparkan pandangan dan arahannya untuk meningkatkan perekonomian dengan pengembangan bio energi dengan tema Post Crisis New Deal And Bio Energi Action Plan. Kemudian akan dilanjutkan paparan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro mengenai kebijakan nasional di bidang energi. Selanjutnya pada Minggu pagi setelah berolahraga jalan kaki di kebun kopi, agenda rapat disambung dengan paparan oleh Menristek Kusmayanto Kadiman dan Meneg BUMN Sugiharto mengenai koordinasi pengembangan bio energi. Setelah makan siang, rapat diteruskan dengan penyusunan cetak biru atau road map yang berisi rencana kerja pengembangan bio energi dikaitkan dengan percepatan penciptaan lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan. Hadir dalam rapat itu Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menko Perekonomian Boediono, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Mendagri Mohammad Ma'ruf, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menteri Pertanian Anton Apriyantono, Menhut MS Kaban, Meneg Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, Meneg Pembangunan Daerah Tertinggal Syaifullah Yusuf dan Meneg Perencanaan Pembangunan Nasional Paskah Suzetta. Hadir juga sejumlah pejabat BUMN seperti Dirut Bank Mandiri Agus Martowardoyo, Dirut BTN Kodradi, Dirut BRI Sofyan Basyir dan Kepala BPS Rusman Heriawan. Turut hadir sejumlah kepala daerah yaitu Gubernur Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumsel, Bengkulu dan NTB. Kepala BPS Rusman Heriawan di tempat tersebut mengatakan pengembangan bio energi harus meliputi sisi produksi, konsumsi dan distribusi. Untuk sisi produksi pengembangannya harus melihat kemampuan untuk mengadopsi teknologi pembuatan bio energi. Sementara dari sisi konsumsi, harus disiapkan perubahan perilaku masyarakat dari kebiasaan mengkonsumsi BBM konvensional menjadi konsumsi bio energi. "Harus diperhitungkan waktu transisi mengubah perilaku masyarakat dari konsumsi BBM ke energi yang baru. Ini membutuhkan pilot project sebelum menjadi program nasional," katanya. Sedangkan sisi distribusi juga harus dipikirkan, karena tanpa distribusi bio energi yang lancar masyarakat akan enggan untuk mengkonsumsinya.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006