Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan mengumumkan paket kebijakan sektor keuangan yang terintegrasi dan komprehensif di Jakarta pada Selasa sore (4/7). Informasi yang dihimpun dari Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta, Senin, menyebutkan Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Menneg BUMN, dan pihak Bank Indonesia (BI) akan menandatangani keputusan bersama mengenai kebijakan itu dan setelah itu akan dipaparkan isi paket kebijakan itu. Pada Maret 2006 lalu, Menko Perekonomian Boediono menyatakan bahwa kebijakan pemerintah di sektor keuangan hingga saat ini belum terintegrasi, sehingga perlu disusun paket kebijakan sektor keuangan yang komprehensif. "Kebijakan dan strategi sektor keuangan masih potongan ke mana-mana, sehingga perlu dibuat satu dan komprehensif," kata Boediono. Menurut dia, dalam rangka penyusunan kebijakan sektor keuangan yang terintegrasi dan komprehensif, ada tim dari Depkeu dan Bank Indonesia (BI) yang bekerja untuk itu. "Tentunya Kantor Menko membantu memfasilitasi keduanya," kata Menko. Ketika ditanya apa isi pokok rencana paket kebijakan sektor keuangan itu, Boediono mengemukakan ada hal-hal penting yang perlu dibuat sebagai strategi yang jelas dan komprehensif, seperti menyangkut "Financial Safety Net". "Ini merupakan suatu sistem yang memberikan pedoman kepada kita seandainya terjadi kembali krisis di mana ada pembagian tugas yang jelas BI melakukan apa dan pemerintah melakukan apa," katanya. Ia menyebutkan dahulu sudah ada kesepakatan mengenai financial safety net termasuk lembaga-lembaganya yang sudah dibentuk, namun hal itu hingga sekarang belum tuntas. "Kemudian juga masalah perbankan, tentunya BI yang menangani, tetapi ada interseksi antara BI dengan pemerintah untuk bank-bank pemerintah. Itu kan pemerintah juga ada perannya. Ini harus diatur ke depannya bagaimana," katanya. Menurut dia, sektor keuangan lainnya seperti asuransi dan pasar modal juga perlu diatur dalam satu kebijakan yang jelas. "Target dari paket kebijakan sektor keuangan ini adalah memberikan kepada masyarakat arah kebijakan dan strategi sektor keuangan itu ke mana, karena sekarang kan masih potongan ke mana-mana. Ini perlu dibuat satu dan komprehensif," katanya. Sasaran pemerintah Boediono juga menjelaskan ada tiga sasaran pemerintah dalam tahun 2006 yaitu menciptakan kestabilan makroekonomi, membalikkan perlambatan pertumbuhan ekonomi menjadi pertumbuhan tinggi, dan mendorong investasi. Untuk mendorong investasi, langkah strategis pemerintah didasarkan kepada tiga pilar, yaitu melakukan perbaikan iklim investasi, mempercepat penyelesian proyek-proyek besar dan high profile, dan memperluas akses pembiayaan investasi dengan menumbuhkan sektor keuangan yang sehat. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006