Semarang, (ANTARA News) - Provinsi Jawa Tengah menyediakan sektiar 100 hektare tanah untuk perkebunan tanaman jarak yang akan diproduksi sebagai bioenergi atau bahan bakar nabati pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) sesuai dengan intruksi presiden. "100 hektare tanah yang merupakan untuk perkebunan produksi itu, terbagi empat lokasi di antaranya 50 hektare di Cilacap, 25 hektare di Grobogan, dan sisanya 25 hektare di Blora," kata Kepala Dinas Perkebunan Jateng, Siswanto di Semarang, Senin (3/7). Semua tempat yang disediakan tersebut, kata Siswanto, seluruhnya telah ditanami. Sementara perkebunan khusus pengembangan benih tanaman jarak di tempatkan di Rembang seluas lima hektare. "Sesuai intruksi presiden pada Januari 2006, maka seluruh tanaman jarak itu, baru ditanam dan membutuhkan waktu setahun untuk memanennya. Jika musim hujan tanaman jarak lebih cepat masuk musim panen," ujarnya. Siswanto memperkirakan tanamana jarak dari Jateng akan mampu memproduksi minimal enam ton glondong basah per hektare dan jika dirata-rata mencapai 36 persen dari total glondong basah per hektare. "Seluruh hasil produksi tersebut masih bahan mentah untuk bioenergi. Jika jarak akan diolah menjadi solar. Kami masih menyelidiki penggunaannya dan dimungkinkan jika di daerah Cilacap akan dimanfaatkan oleh nelayan sebagai pengganti solar," katanya. Selain mengembangkan tanaman jarak di perkebunan yang disediakan Pemprov Jateng, dinas perkebunan juga meminta masyarakat untuk ikut melakukannya dengan menjadikan jarak sebagai tanaman batas pagar, batas sawah, dan batas tambak ikan. "Tanaman jarak sangat memungkinkan jika di tanam meski lahannya kritis dan tandus," ujarnya. Siswanto menjelaskan, untuk masalah pengolahan bahan mentah tanaman jarak, diupayakan akan dilakukan masyarakat melalui unit pengolahan mini. Sementara untuk produksi bioenergi yang berasal dari tanaman tebu, hingga kini masih rencana. "Dinas perkebunan telah menyiapkan 15 hektare tanah. Sejumlah tanah itu berada di Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Gundhi, Randublatung, Tegal dan Semarang," kata Siswanto. Pengalihan BBM menjadi bioenergi sampai sekarang merupakan bahasan aktual seperti Sabtu (1/7) hingga Minggu (2/7), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan rapat kabinet terbatas di Hotel Losari Cafe Plantation Resort and Spa di Desa Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.(*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006