London (ANTARA News) - Orang Inggris memandang bangsa Amerika Serikat sebagai kelompok masyarakat yang vulgar, dengan tindak kriminal tinggi, karena terobsesi oleh uang dan dipimpin oleh presiden yang tidak memiliki kemampuan dengan kebijakan politik luar negrinya yang gagal, demikian hasil jajak pendapat sebuah harian di Inggris, Senin. Amerika Serikat tak lagi menjadi simbol harapan bagi Inggris, dan bangsa Inggris tak lagi percaya terhadap sepupunya di seberang lautan Atlantik itu dapat atau mampu memimpin dunia dengan permasalahannya, demikian harian The Daily Telegraph. Jajak pendapat yang dilakukan oleh YouGov poll itu menemukan 77 persen responden tidak setuju dengan pendapat yang mengatakan Amerika Serikat adalah harapan bagi dunia. Bangsa Amerika akan merayakan hari kemerdekaannya yang ke 230 tahun pada Selasa (Rabu WIB) dan hasil jajak pendapat memperlihatkan hanya 12 persen bangsa Inggris mempercayai Amerika dapat bersikap bijak dalam menghadapi permasalahan dunia. Hasilnya terlihat dalam angka yang merupakan separuh dari jumlah bangsa Inggris yang yakin perang Vietnam adalah satu hal yang menakutkan bagi penghuni gedung Putih. Sebanyak 83 persen responden mengatakan sesungguhnya bangsa Amerika Serikat tidak perduli dengan apa pendapat di negara-negara di belahan bumi lainnya. Kritikan paling keras adalah kritik yang ditujukan kepada pemerintahan Amerika Serikat. Presiden AS George W.Bush dengan perolehan hanya satu persen yang berpendapat ia adalah seorang pemimpin hebat sementara 77 persen berpendapat sebaliknya dengan mengatakan ia adalah pemimpin yang "payah". Lebih dari dua per tiga berpandangan bahwa Amerika adalah kekuatan kekuasaan yang ingin menguasai dunia. Sebanyak 81 persen beranggapan kemunafikan Presiden George W.Bush dengan mengemukakan nilai-nilai demokrasi dapat membutakan dunia bahwa hal-hal itu semata demi keuntungan Amerika. Mengenai kebijakan politik di Irak, hanya 24 persen mengatakan aksi militer AS di negeri itu adalah untuk membawa kehidupan demokrasi di negeri itu. Juru bicara kedutaan besar AS mengatakan hasil jajak pendapat yang dimuat harian Inggris itu bertolak belakang dengan jajak pendapat yang mereka lakukan. "Dengan segala hormat atas jajak pendapat media massa Inggris, kami hanya dapat menyayangkan kesalahan terletak pada ketidak berhasilan jajak pendapat tersebut yang disebabkan kegagalan dalam berkomunikasi dalam kedinamisan Amerika yang luar biasa," kata jubir itu dikutip AFP. Dalam memberikan jawaban, sebagian besar bangsa Inggris menggambarkan bangsa Amerika sebagai bangsa yang tak memiliki kepedulian, terpecah dalam beberapa strata sosial, vulgar, sangat berorientasi kepada uang, rasis, dan tak berbudaya serta dikuasai oleh bisnis kelas raksasa.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006