Jayapura, Papua (ANTARA News) - Polisi Militer TNI AL hingga saat ini masih terus memintai keterangan dari anggotanya yang diduga terlibat dalam penembakan nelayan di perairan Raja Ampat, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat, Jumat (3/5).

Komandan Pangkalan Utama TNI AL X Jayapura, Laksamana Pertama TNI Putu Wiramahadi, mengakui, saat ini anggota yang diduga terlibat dalam kasus penembakan nelayan masih terus diperiksa PM TNI AL Sorong.

"Kalau dari hasil pemeriksaan nantinya terungkap tindakan yang dilakukan salah atau tidak sesuai prosedur maka akan dikenakan sanksi," kata Wiramahadi; seraya mengatakan, anggota TNI AL itu ikut dalam patroli gabungan yang dilakukan dinas kelautan Kabupaten Raja Ampat bersama badan konservasi.

Menurut dia, dari laporan yang diterima terungkap saat patroli, mereka bertemu sekelompok nelayan yang sedang menangkap ikan menggunakan bom ikan.

Saat itu mereka meminta para nelayan segera meninggalkan lokasi karena kawasan itu merupakan kawasan konservasi, namun tidak diindahkan. 

"Bahkan ada nelayan melemparkan bom ikan ke arah para petugas sehingga dibalas dengan menggeluarkan tembakan yang akhirnya menewaskan salah seorang nelayan La Bila, berusia 17 tahun," kata Wiramahadi. 

Sementara itu sumber Antara di Sorong mengungkapkan saat ini jenasah La Bila, asal Kota Sorong sudah dimakamkan di Pulau Buaya. Perairan Raja Ampat sejak dijadikan kawasan konservasi dilarang bagi nelayan untuk menangkap ikan. 

(E006)

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2013