Jakarta (ANTARA News) - Dirut PT Telkom, Arwin Rasyid memperkirakan setoran dividen tahun buku 2006 diperkirakan dapat meningkat 5-10 persen, sejalan meningkatnya kinerja keuangan perusahaan. "Dengan demikian, setoran dividen untuk APBN 2007 bisa dinaikkan, dari RAPBN-P 2006 yang diproyeksikan mencapai Rp1,99 triliun," kata Arwin, usai Rapat Dengar Pendapat dengan Panja Penerimaan Setoran BUMN, Komisi XI DPR, di Gedung MPR/DPR, Selasa. Arwin menjelaskan, pada 2005 rasio setoran dividen terhadap laba usaha ditingkatkan dari sebelumnya 50 persen menjadi 55 persen. Laba bersih tahun 2005 mencapai Rp7,99 triliun, naik dari 2004 Rp6,6 triliun. "Sesuai porsi kepemilikan, pemerintah menguasai 51 persen saham Telkom, sehingga diperoleh setoran dividen Rp2,24 triliun, sedangkan selebihnya merupakan hak pemegang saham publik," katanya. Namun, Arwin tidak merinci lebih lanjut faktor-faktor yang diperkirakan dapat mendorong tumbuhnya pendapatan perusahaan pada 2006. Ia hanya menyebutkan, pendapatan konsolidasi diharapkan tumbuh sekitar 15 persen dibanding tahun sebelumnya. Pada 2005, perseroan mencatat pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp41,8 triliun, melonjak 23,2 persen dibanding 2004 yang mencapai Rp33,9 triliun. Peningkatan pendapatan usaha 2005 terutama dihasilkan dari meningkatnya pendapatan jasa data dan Internet, seluler, serta interkoneksi. Sebelumnya, Meneg BUMN Sugiharto menjelaskan, dari target dividen Rp13,86 triliun pada 2007, kontribusi terbesar diharapkan dari PT Pertamina mencapai Rp6,0 triliun, disusul PT Telkom Rp1,99 triliun, PT Bank BNI Rp1,25 triliun, PT Bank BRI Rp1,21 triliun. Selanjutnya dari PT Aneka Tambang Rp260 miliar, PT Jamsostek Rp171,47 miliar, PT Perusahaan Gas Negara Rp144,67 miliar, PT Krakatau Steel Rp143 miliar, PT Semen Gresik Rp140,28 miliar. "Total setoran ke 10 BUMN itu diharapkan mencapai Rp11,45 triliun, atau 82,56 persen dari RAPBN 2007," ujar Sugiharto.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006