Kuala Lumpur (ANTARA News) - Anwar Ibrahim menangguhkan rencana dia mundur sebagai pemimpin oposisi Malaysia dengan menyatakan akan menggugat hasil pemilu yang disebutnya diliputi kecurangan.

Anwar telah berjanji untuk mundur jika koalisi oposisi tiga partai (Pakatan Rakyat) gagal memenangi pemilu Minggu lalu yang ternyata hanya memenangi 89 dari 222 kursi parlemen.

Anwar menuduh koalisi Barisan Nasional melakukan kecurangan besar-besaran.

"Konteks (mengundurkan diri) itu jika pemilu berlangsung bebas dan jujur. Jika rakyat memutuskan untuk memilih Barisan Nasional, maka saya akan mengakui kalah," katanya kepada para wartawan seperti dikutip AFP.

"Namun dalam pemilu penuh kesalahan dan kecurangan, dan kami mendapatkan bukti meyakinkan untuk mendukung argumen itu,  saya akan melanjutkan bertarung mempertahankan hak-hak orang-orang Malaysia."

Kendati Barisan Nasional memenangi kursi mayaritas parlemen, koalisi pemerintah ini hanya memenangkan 48 persen suara rakyat (popular vote) dibandingkan dengan 52 persen suara yang dicapai oposisi.

Salah satu tuduhan kecurangan yang diajukan kubu oposisi dan aktivis adalah kualitas tinta pencoblosan yang dilaporkan mudah dibersihkan sehingga pemilih bisa memberi suara lebih dari satu kali.  

Anwar juga mengklaim puluhan ribu pemilih tak jelas dan kemungkinan berkewarganegaraan asing telah mempengaruhi hasil pemilu.

Perdana Menteri Najib Razak menegaskan pemilu berlangsung bebas dan jujur, serta menyebut oposisi sebagai pecundang. Dia dilantik Yang Dipertuan Agong Senin kemarin, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2013