Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mendesak penegak hukum untuk menindak pelaku pencolokan mata siswi kelas 2 SD di Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

"Kepolisian harus mengusut dan menindak pelaku pencolokan mata siswi tersebut," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Gus Falah yang juga Ketua PBNU itu menyatakan apabila pelakunya masih anak-anak atau di bawah umur, maka harus diselesaikan dengan menggunakan hukum pidana anak.

"Intinya tetap harus ada tindakan karena mata siswi berinisial SAH itu buta usai dicolok dengan tusuk bakso," katanya.

Gus Falah mengingatkan pihak sekolah untuk transparan dan mendukung kerja kepolisian mengusut tuntas kasus itu karena ada informasi yang menunjukkan adanya kejanggalan sikap sekolah.

Baca juga: Anggota DPR minta kebijakan elpiji 3 kg tidak menyusahkan rakyat
Baca juga: Anggota DPR dukung legalisasi pertambangan rakyat


"Mosok orang tua korban tidak dikasih rekaman CCTV saat kejadian oleh pihak sekolah, malah yang dikasih rekaman bulan Mei 2023, ini ada apa?" katanya.

Dia mengapresiasi Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik yang memberikan sanksi kepada kepala sekolah SD tersebut. Apabila terbukti ada upaya oknum sekolah untuk menutup-nutupi kasus itu, maka mereka harus ditindak tegas.

Sebelumnya, Samsul Arif (36) ayah korban SAH mengatakan peristiwa itu terjadi karena anaknya tak mau memberi uang jajan kepada pelaku.

Kejadian bermula saat SAH mengikuti kegiatan lomba agustusan di sekolah. Saat itu korban tiba-tiba ditarik siswa yang diduga kakak kelasnya ke lorong di antara ruang guru dan pagar sekolah.

Di sanalah pelaku melancarkan aksinya dengan memaksa SAH memberikan uang jajannya. Namun, korban menolak sehingga matanya dicolok dengan tusuk bakso.

SAH pun langsung lari dan membasuh matanya dengan air. Dia mengusap matanya yang berdarah dengan seragam.

Di rumah, korban mengeluh kepada ayahnya bahwa mata kanannya tidak bisa melihat. Setelah SAH dibawa ke rumah sakit, hasil pemeriksaan menunjukkan ada kerusakan syaraf mata kanan sehingga SAH mengalami buta permanen.

Pewarta: Fauzi
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023