Moskow (ANTARA News) - Sebanyak tujuh prajurit Rusia tewas dan 25 lain cedera Selasa ketika orang-orang bersenjata menyerang barisan militer di Chechnya, kata Kantor Berita Interfax. Namun, seorang pejabat Chechnya mengatakan bahwa jumlah prajurit yang tewas hanya enam orang dan lebih dari 10 orang lagi cedera. "Prajurit diserang pada sore hari di distrik Shali... Enam orang tewas akibat luka-lukanya. Lebih dari 10 prajurit mengalami luka dengan beragam tingkatan," kata jaksa Chechnya Valery Kyuznetsov. Kantor Berita Interfax mengutip seorang sumber kepolisian dan seorang sumber militer Rusia yang mengatakan, barisan militer itu berada di dekat desa Avtury, sebelah tenggara ibukota Chechnya, Grozny, ketika mereka diserang. Kerugian militer Rusia di Chechnya saat ini jauh lebih kecil dibanding dengan pada puncak perang separatis di wilayah itu dari 1994 hingga 1996 dan setelah tahun 2000, namun serangan-serangan gerilya sering terjadi dan sejumlah polisi dan prajurit tewas setiap pekan. Dalam beberapa tahun terakhir ini, perang separatis Chechnya berkembang menjadi pemberontakan muslim yang berhubungan dengan wilayah-wilayah lain di sepanjang perbatasan selatan Rusia. Situs berita http://www.voinenet.ru yang memantau laporan media mengenai kematian dalam pertempuran di Kaukasus Utara, mengatakan, sedikitnya 21 orang tewas dan 23 lain cedera dalam waktu sepekan hingga 28 Juni 2006. Serangan terakhir yang mematikan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada pertemuan organisasi non-pemerintah di Moskow bahwa "tidak ada operasi militer di Chechnya. Ada sejumlah kegiatan teroris". Sementara itu, situs berita di http://www.daymohk.info mengutip sumbernya sendiri yang mengatakan, "... lebih dari 20 prajurit pendudukan Rusia tewas, sejumlah besar tentara bayaran cedera". Laporan pemberontak Chechnya itu menyatakan, serangan tersebut dilakukan untuk membalas pembunuhan presiden bawah-tanah Chechnya Abdul-Khalim Saidullayev bulan lalu oleh pasukan Rusia. Menurut laporan itu, empat kendaraan lapis baja militer Rusia hancur dalam serangan tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006