Baghdad (ANTARA News) - Wakil Menteri Urusan Listrik Irak, Raad al-Hareth, yang diculik oleh orang-orang bersenjata di hari Selasa (4/7) waktu setempat bersama 19 pengawal, akhirnya dibebaskan 12 jam kemudian tanpa cedera, kata beberapa sumber di Kementerian Dalam Negeri Irak. Mereka menyatakan, Raad al-Hareth dibebaskan bersama tujuh pengawalnya di daerah yang sama ketika mereka diculik. Orang-orang bersenjata yang mengenakan seragam menculik wakil menteri itu setelah menghentikan konvoi kendaraan mereka di distrik Talbiya di Baghdad Timur. Hareth menolak mengatakan siapa yang menculiknya atau dimana ia berada. Penangkapan Hareth itu merupakan penyergapan pejabat tinggi yang kedua dalam waktu sepekan setelah anggota parlemen Sunni Taiseer Najeh Awad al-Mashhadani diculik Sabtu di Baghdad bersama delapan pengawalnya. Mashhadani adalah anggota Front Kerukunan Nasional, blok Arab Sunni terbesar di parlemen Irak yang beranggotakan 275 orang. Blok Sunni tersebut, yang menuntut pembebasan wanita wakil rakyat itu, memboikot sidang-sidang parlemen selama tiga hari terakhir. Serangan-serangan terakhir itu terjadi ketika Perdana Menteri Nuri al-Maliki, seorang tokoh Syiah, meluncurkan sebuah rencana rekonsiliasi nasional yang bertujuan membendung kekerasan dengan menjauhkan masyarakat Arab Sunni yang dulu dominan dari pemberontakan dan kembali ke proses politik. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006