London (ANTARA News) - Berkat prestasi mencorongnya dalam meneguhkan Everton berada di barisan atas Liga Premier, David Moyes akan memasuki teritori asing saat dia menggantikan Alex Ferguson sebagai manajer Manchester United pada 1 Juli nanti

Kedua klub berasal dari Inggris barat daya, keduanya dibangun pada 1878 dan keduanya adalah klub-klub yang memiliki basis suporter tertua dan paling baik di Inggris. Tapi hanya itu kesamaan di antara keduanhya.

Di Everton, Moyes telah menunjukkan kemampuan memanfaatkan sekecil apapun dana klub yang beranggaran kecil kecil itu secara maksimal untuk bisa bersaing dengan rival-rivalnya yang jauh lebih kaya.

Ketajamannya memanfaatkan dana terbatas dengan meracik pemain membantunya mengantarkan Everton ke pringkat enam besar enam kali berturut-turut, namun dia tak punya pengalaman dalam puncak tertinggi pasar transfer pemain.  Di United dia akan dengan mudah mendapatkan sumber-sumber pendanaan dari salah satu klub terkaya di dunia itu.

Ferguson-lah yang secara pribadi merekomendasikan Moyes kepada dewan direksi United. Sir Alex melihat rekan sesama Glasgow-nya ini punya hasrat dan kemauan keras seperti yang dimilikinya sehingga mengantarkan Sir Alex ke puncak.  Namun Ferguson mungkin mengkhawatirkan hampir nolnya pengamalan pria berusia 50 tahun itu di Liga Champions.

Selama sebelas tahun di  Everton, Moyes hanya tampil dalam dua pertandingan di ajang elite kompetisi Eropa, yaitu saat dikalahkan dua kali oleh Villarreal dalam putaran kualifikasi musim 2005-06.

Dia memimpin Everton empat kali berlaga di Liga Europa, mencapai babak 16 Besar pada 2008, namun dia belum pernah menghadap tim-tim raksasa seperti Real Madrid, Bayern Munich dan AC Milan, tim-tim yang menjadi pegukur kekuatan United.

Juara 20 kali Liga Premier itu mengumumkan telah mengganjar Moyes dengan kontrak berumum enam tahun.  Direktur klub itu Bobby Charlton menyebut Moyes sebagai orang yang akan membangun tim untuk masa depan, dan juga sekarang.

Dengan menganugerahi kontrak begitu lama kepada Moyes, United berharap sistem yang sudah dibangun lama oleh Ferguson dipelihara baik oleh Moyes.

Namun demikian, Moyes tampaknya tak perlu menunggu sampai empat tahun untuk memancangkan kakinya di United seperti Ferguson lakukan ketika menggantikan Ron Atkinson pada November 1986.

Inilah yang diyakinkan Ferguson kepada klub bahwa mereka tidak perlu khawatir mengenai adanya salah langkah yang biasanya dilakukan para pelatih pendatang baru di mana saja.

United tak pernah berakhir di luar tiga besar sejak 1991. Mereka tak pernah gagal dalam babak kualifikasi Liga Champions sejak 1995.  Semenjak 1990, mereka selalu menyelesaikan musim pertandingan tanpa setidaknya satu tropi juara, bahkan pernah tiga sekaligus.

Lalu ada faktor pengejut di balik itu. Sampai masa Moyes bergabung, United memainkan 1.500 pertandingan tanpa harus beradaptasi dengan manajer baru, dan bayangan Ferguson ditakdirkan untuk ada selamanya.

Kendati demikian, Moyes bukanlah pendatang baru yang masih hijau. Dia tak berkeinginan diwarisi sebuah mesin juara yang dengan cepat bisa diubah-ubah.

Sebagai seorang manajer modern yang punya tiga analis di Everton, Moyes akan menemukan sebuah organisma yang memacu sukses dari bawah sampai puncak di klub dengan fasilitas pelatihan terbaik dunia di Carrington.

Dia juga akan mewariskan sebuah tim jawara yang merebut titel juara Liga Premier musim ini dengan perjalanan yang hampir mulus.

Yang lebih penting lagi, dia akan mendapatkan skuad yang diarahkan untuk sukses jangka panjang.

Skuad United sekarang diperkuat para pemain muda seperti Phil Jones, Tom Cleverley dan Danny Welbeck yang semuanya tengah menuju puncak penampilannya. Ferguson yakin "struktur berbasis pemain muda akan menjamin masa depan klub dalam jangka panjang tetap cerah".

Dilema utama besar pertama bagi sang pelatih baru adalah menyangkut wajah yang familiar, yaitu Wayne Rooney.

Dibesarkan Moyes di Everton sejak usia 16 tahun,  Wayne Rooney dilaporkan telah meminta meninggalkan United --untuk kedua kalinya dalam masa tiga tahun belakangan-- setelah kecewa berat oleh cara dia disisihkan di bawah Robin van Persie.

Kemampuan Moyes menangani masalah seperti itu akan memberi isyarat mengenai kemampuannya dalam menangani setiap masalah yang ada di Old Trafford. Dan Ferguson akan menyaksikannya.

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2013