Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa pemerintah akan terus mempertahankan kebijakan ujian nasioal untuk mencegah terjadinya ketimpangan kualitas pendidikan antara kota besar dan daerah. "Kenapa Nasional? agar bangsa ini punya kualitas yang tidak jauh berbeda. Jangan anak dari Jakarta atau Jabar kualitas pendidikannya jauh berbeda dengan di Kendari (Sultra), di NTB atau daerah lain," katanya ketika membuka Muktamar IX Wanita Islam dan Seminar Nasional di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Rabu. Karena itu, lanjutnya, pemerintah bertekad untuk melaksanakan kebijakan Ujian Nasional ini dengan baik, karena tanpa itu bangsa Indonesia akan kembali ke masa lalu. Pada masa lalu, tuturnya, semua siswa baik yang belajar maupun yang tidak belajar diluluskan. Hal itu membuat anak tidak perlu belajar karena sudah pasti lulus. Karenanya melalui ujian nasional itu, pemerintah secara tegas menginginkan agar anak mau belajar lebih keras jika ingin lulus. Wapres juga mengaku sedih jika ada orangtua yang marah-marah karena anaknya tidak lulus. "Dalam ujian itu pasti ada yang lulus dan tidak lulus, kalau semua lulus bukan ujian namanya. Dan kalau tidak ada ujian, anak tidak akan belajar lagi," katanya. Karenanya, Wapres mengharapkan pengertian dan dukungan semua pihak untuk mendorong pendidikan di Tanah Air agar lebih maju. Di samping memperbaiki tingkat pendidikan, lanjutnya, pemerintah juga berupaya keras memperbaiki kesejahteraan guru, dan meningkatkan anggaran pendidikan. "Karena itu, sebenarnya tidak perlu khawatir ada ujian nasional," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006