Jakarta (ANTARA News) - Polri masih terus mengusut kasus penembakan mobil tim pemantau Aceh (Aceh Monitoring Mission/AMM) di kawasan Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, Senin (3/7) sore yang menyebabkan satu orang tewas dan dua lainnya luka-luka. "Kasus ini masih diusut, sedangkan pelakunya masih terus dicari," kata Wakil Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Pol Anton Bachrul Alam di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, pengusutan kasus ini dilakukan oleh aparat Polres Aceh Utara dan Polda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda NAD, Kombes Pol Jodi Heriyadi menyatakan, untuk mengusut kasus tersebut, aparat kepolisian membentuk tim investigasi bersama TNI, AMM dan para tokoh masyarakat. "Tim investigasi ini diharapkan dapat memperoleh data untuk mengungkap kasus penembakan mobil AMM," tambahnya. Jodi mengatakan, tertembaknya mobil tim AMM itu berawal ketika sekelompok massa mendatangi markas TNI di kawasan Paya Bakong, setelah seorang mantan GAM tertangkap karena membawa ganja. "Pada awalnya, ada seorang warga yang diketahui mantan GAM lewat dan ngebut di depan markas TNI. Beberapa prajurit kemudian menegur warga tersebut, namun malah terjadi perang mulut antara beberapa prajurit dengan mantan GAM itu," katanya. Warga yang kedapatan membawa ganja itu dibawa ke markas TNI. Saat diinterogasi, aparat TNI menemukan daun ganja kering. Atas kejadian itu, masyarakat berbondong-bondong datang ke markas TNI untuk meminta agar orang yang ditangkap itu dilepaskan. Aparat Kodim Aceh Utara, AMM dan Komite Peralihan Aceh (KPA) yang datang ke lokasi untuk melerai malah disambut dengan tembakan senjata hingga mengenai kendaraan tim AMM sehingga menyebabkan satu orang tewas dan dua lainnya luka-luka.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006