Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi B DPRD Bidang Perekonomian DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli menyarankan pembahasan mengenai pemanfaatan hutan mangrove di DKI Jakarta agar masuk ke dalam agenda pembahasan KTT Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023.

“Dengan memasukkan agenda bagaimana caranya mensejahterakan masyarakat lewat pemanfaatan mangrove,” kata pria yang disapa MTZ itu kepada Antara di Jakarta, Selasa.

MTZ menjelaskan pemanfaatan mangrove yang dimaksud adalah menghidupkan kembali atau mereboisasi pantai dan pulau-pulau di Jakarta dengan mangrove, kemudian memanfaatkannya sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan ataupun ekonomi warga.

Menurutnya, tumbuhan mangrove bisa dijadikan berbagai produk bernilai jual, di antaranya pakan ternak dan kerajinan tangan, yang kemudian dijual oleh warga.

“Pemanfaatan mangrove sangat mungkin bisa untuk menghidupi, mensejahterakan, dan meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitarnya,” ujar MTZ.

Tak hanya memiliki nilai jual, lanjut MTZ, mangrove juga bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Kehadiran tumbuhan tersebut dapat membantu mengurangi polusi yang kini menjadi masalah di Ibu Kota.

Dengan demikian, pembahasan agenda tersebut bisa memberikan pandangan mengenai dampak yang baik pada aspek ekonomi biru di DKI Jakarta.

Untuk memaksimalkan potensi ekonomi pada hutan mangrove di pesisir DKI Jakarta, menurutnya, harus ada koordinasi dan kolaborasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

“Harus ada iktikad yang kuat dari pemerintah DKI Jakarta untuk menjadikan hutan mangrove lebih bermanfaat untuk meningkatkan ekonomi,” ujar MTZ.

Menurutnya, dinas-dinas terkait dalam Pemprov DKI, misalnya Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi UKM (PPKUKM) bersama Dinas Ketahanan, Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP), bisa saling berkolaborasi untuk memberikan pelatihan terkait pemanfaatan serta pembudidayaan mangrove bagi warga.

Selain itu, lanjut MTZ, masyarakat di sekitar hutan mangrove bisa turut berpartisipasi dalam budi daya tanaman tersebut.

Kemenko Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mencatat bahwa ekosistem bakau di Indonesia merupakan yang terluas di dunia dengan total 3,31 juta hektare atau sekitar 20 persen dari ekosistem bakau global.

Terdapat 682 hektare ekosistem bakau yang tersebar di pesisir Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

Pemprov DKI Jakarta bersama penduduk Pemukiman Nelayan Pelabuhan Perikanan Muara Angke telah berkolaborasi untuk mengembangkan produk olahan dari bakau di Kawasan Ecomarine Mangrove KOMMA.

Pada tahun ini, KTT AIS Forum 2023 mengusung tema "Membina Kolaborasi, Memajukan Inovasi untuk Laut dan Masa Depan Bersama" (Fostering Collaboration, Enabling Innovation for Our Ocean and Our Future).

Sebagai tuan rumah penyelenggaraan, Indonesia mendorong pertemuan yang berfokus pada tiga aspek antara lain pembangunan ekonomi biru, tantangan perubahan iklim, serta mempererat solidaritas antara negara pulau dan kepulauan.

KTT yang diadakan pada 10-11 Oktober mendatang di Nusa Dua, Bali, itu diharapkan dihadiri wakil-wakil dari 51 negara kepulauan dan pulau, dengan target 25 kepala negara/pemerintahan dan 30-47 pejabat setingkat menteri.

Baca juga: Jalan baru optimalisasi potensi mangrove Jakarta melalui ekonomi biru

Baca juga: KTT AIS jadi kesempatan DKI tunjukkan komitmen atasi sampah laut

Baca juga: KTT AIS momentum DKI jadikan Kepulauan Seribu wisata percontohan


Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2023