Bintang film "The Great Gatsby" itu mengorganisir lelang yang diberi nama "The 11th Hour Auction" bersama yayasan miliknya dan rumah lelang Christie's untuk melindungi Bumi dan spesies terancam punah.
Sebanyak 33 karya seni, banyak sengaja dibuat untuk disumbangkan dalam acara lelang tersebut, terjual dengan nilai total 31,74 juta dolar AS di balai lelang yang padat. Beberapa kolektor barang seni global juga ikut menawar lewat telepon.
"Yang bisa saya katakan adalah terima kasih, terima kasih, terima kasih," kata DiCaprio kepada peserta pada akhir lelang yang berhasil mengumpulkan dana dua kali lipat lebih dari estimasi pra-jual.
Pada pembukaan lelang, DiCaprio yang menjadi pegiat lingkungan melalui yayasannya sejak 1988 dan memproduksi serta memberi narasi film dokumenter "The 11th Hour" pada 2007, meminta para peserta untuk merogoh kocek dalam-dalam.
"Tawarlah seolah-olah nasib planet ini berada di tangan kita," katanya seperti dikutip Reuters.
Dan mereka benar-benar melakukannya. Seluruh 33 karya seni terjual dan kebanyakan terjual dengan harga tiga hingga empat kali lipat dari harga penawaran.
Harga tertinggi diraih oleh lukisan cat minyak karya Mark Grotjahn "Untitled (Standard Lotus No. II, Bird of Paradise, Tiger Mouth Face 44.01)", yang terjual 6,2 juta dolar AS.
Lukisan cat minyak karya Zeng Fanzhi berjudul "The Tiger" terjual 4,8 juta dolar AS atau dua kali lipat dari nilai estimasi dan patung karya Bharti Kher berjudul "The Skin Speaks a Language Not Its Own" terjual dengan harga 1,7 juta dolar AS.
DiCaprio sendiri menyumbangkan lukisan "Ocean V" karya Andreas Gursky yang terjual 600 ribu dolar AS dan dia membeli lukisan akrilik pada kanvas karya Takashi Murakami seharga 700 ribu dolar AS.
Sementara satu potret DiCaprio yang dilukis oleh Elizabeth Peyton terjual 1 juta dolar AS.
Sebuah panel pakar lingkungan dan Leonardo DiCaprio Foundation akan memutuskan proyek konservasi mana saja yang akan mendapatkan dana dari hasil lelang itu.
Penerjemah: Sri Haryati
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2013
