Jakarta (ANTARA News) - Direktur Rehabilitasi Tuna Sosial Kementerian Sosial Sonny W Manalu mengatakan, sebanyak 1.100 Pekerja Seks Komersial (PSK) dari sejumlah lokalisasi prostitusi di Surabaya, Banyuwangi, dan Malang akan direhabilitasi.

Menurut dia, di Jakarta, Rabu, program rehabilitasi bagi PSK tersebut dilakukan sesuai arahan kebijakan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri yaitu pemulangan dan pemberian biaya jaminan hidup bagi para PSK yang lokasi prostitusinya akan disterilkan.

Kementerian Sosial bertanggung jawab memberikan rehabilitasi dan melakukan bimbingan sosial, misalnya memberikan pelatihan keterampilan diantaranya tata rias, kecantikan, salon, menjahit.

Selain itu, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan usaha ekonomi produktif atau UEP, biaya jaminan hidup dan biaya pemulangan.

Bantuan berbagai keterampilan sebesar Rp1 juta per orang, bantuan usaha ekonomi produktif sebesar Rp3-5 juta per orang, sedangkan bantuan pemulangan disesuaikan dengan transport lokal yang dibutuhkan.

Rehabilitasi dan pemulangan akan dilakukan bagi sekitar 800 PSK di Surabaya, yang menghuni tiga lokalisasi diantaranya Tambak Asri, Semimi dan Klakahrejo.

Kemudian, di Banyuwangi,  250 orang PSK di 11 lokalisasi akan direhabilitasi dan dipulangkan, sedangkan di Kota Malang PSK yang direhabilitasi sekitar 100 orang.

Sony mengatakan bagi masyarakat yang turut menggantungkan hidup dari praktik prostitusi seperti tukang ojek, tukang parkir, warung dan lainnya merupakan tanggung jawab pemda masing-masing.

"Untuk wilayah yang akan direlokasi akan diubah fungsinya itu merupakan tanggung jawab pemda masing-masing. Saat ini tim verifikasi kami sudah memantau langsung agar tidak terjadi salah sasaran penerima manfaat," jelas dia.


Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2013