Istanbul (ANTARA) - Beijing pada Kamis (28/9) menegaskan bahwa China mengambil langkah sukarela pada Rabu (27/9) malam untuk membongkar penghalang terapung di Laut China Selatan yang disengketakan guna mengembalikan situasi ke keadaan normal.

Klaim ini bertentangan dengan Filipina yang menyatakan telah menyingkirkan penghalang di sekitar Scarborough Shoal yang diperebutkan itu.

“Kapal resmi Filipina dari Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan secara ilegal memasuki perairan teritorial China pada 22 September di dekat Pulau Huangyan tanpa izin China dan terlibat dalam provokasi,” kata juru bicara penjaga pantai China Gan Yu dalam sebuah pernyataan.

“Jaring pemblokiran sementara dipasang sebagai respons terhadap penerobosan ilegal ke sebuah laguna oleh kapal resmi Filipina. Selanjutnya, pada 23 September, perangkat pemblokiran tersebut dilepas secara sukarela, dan situasi telah kembali seperti semula,” tambahnya.

Di sisi lain, Manila mengklaim berhasil menghilangkan “penghalang terapung yang berbahaya” di sekitar Bajo de Masinloc, yang juga dikenal sebagai Pulau Huangyan di Laut China Selatan yang disengketakan.

Namun, Beijing mengklaim bahwa Pulau Huangyan, juga dikenal sebagai Scarborough Shoal, adalah “bagian tak terpisahkan dari wilayah China, dan China memiliki kedaulatan mutlak atas Pulau Huangyan dan perairan sekitarnya.”

Baca juga: Dubes: China masih dalam proses negosiasi CoC dengan negara tetangga
Baca juga: Marcos: Filipina akan pertahankan wilayahnya di Laut China Selatan
Baca juga:  China dan Filipina saling gertak di Laut China Selatan


Sumber: Anadolu

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2023