Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memprediksi akan terjadi hujan lewat di enam daerah di Indonesia akibat terjadinya pembelokan arah angin di sekitar equator (garis khatulistiwa). Menurut Deputi Sistem Data dan Informasi BMG Sutrisno kepada wartawan di Jakarta, Kamis, keenam daerah yang berpotensi diguyur hujan lebat itu adalah Sumatera bagian utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat bagian utara, Sulawesi bagian utara, Maluku serta Papua bagian utara dan tengah. "Pada periode 7 Juli hingga 11 Juli, ada potensi hujan lebat di enam daerah itu," katanya. Menurut dia, wilayah equator menjadi daerah pembelokan arah angin sehingga peluang hujan lebih terkonsentrasi mulai dari equator hingga utara Indonesia bagian utara. Indikator hujan lebat adalah keadaan ketika curah hujan lebih dari 50 mili meter per hari, sedangkan dalam keadaan normal curah hujan hanya berada pada kisaran 10-20 mili meter per hari. Saat ditanya mengenai peluang hujan lebat tersebut memicu banjir, Sutrisno mengatakan bahwa banjir akan sangat tergantung dari daya dukung lingkungan di setiap daerah. "Banjir sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Tergantung daerahnya, kalau di situ rawan banjir ada hujan lebat maka akan banjir tetapi kalau tidak tentu saja tidak apa-apa. Tergantung luasan daerah aliran sungai (DAS) juga," katanya. Oleh karena itu, kata dia, BMG selalu meminta agar pemerintah daerah yang telah diprediksi mengalami hujan lebat melakukan persiapan untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Selain prediksi mengenai terjadinya hujan lebat di sejumlah wilayah, BMG juga menyatakan bahwa antara 7 hingga 11 Juli 2006 terjadi gelombang tinggi -- di atas 1,5 meter -- di Laut Arafura, Laut Jawa bagian timur, utara perairan Sulawesi bagian utara, utara perairan Banda Aceh dan sekitar Laut Timor.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006