Hamelin, Jerman (ANTARA News) - Tim nasional sepakbola Prancis yang di lapangan dipimpin Zinedine Zidane berkeyakinan meraih Piala Dunia 2006 dalam babak final di Berlin, Jerman, melawan Italia pada Minggu (9/7). "Kami semua sudah akan hidup dan mati bersama," kata pemain belakang Prancis, Eric Abidal. Ia pun menjelaskan bagaimana sebuah tim tampil luar biasa setelah secara mendadak meraih kemenangan. Prancis telah berjuang keras saat mengalahkan Portugal 1-0 melalui gol penalti Zidane dalam pertandingan semifinal, Rabu (Kamis WIB), di Munich, dan akan berusaha menunjukkan perjuangannya melawan Italia. "Italia akan menjadi lawan yang tangguh. Tapi, ketika anda bisa mengalahkan Spanyol, Brazil, dan Portugal, maka anda bisa menengadahkan kepala dan percaya kepada diri anda sendiri," kata pemain tengah Prancis, Patrick Vieira. Final pertama Prancis pada delapan tahun yang lalu berhasil mengalahkan Brazil 3-0, sehingga membawa pulang Piala Dunia 1998. Kumpulan generasi pemain yang luar biasa itu selanjutnya meraih Piala Eropa (Euro) 2000. Namun, tim Prancis dalam Piala Dunia 2002 mengalami kemerosotan, bahkan mereka tersingkir pada putaran pertama lantaran tanpa satu pun kemenangan, dan tak mampu mencetak gol. Setelah itu, mereka juga tidak mampu bicara banyak di Piala Eropa 2004, karena tersingkir di babak perempatfinal, dan beberapa pemainnya lantas mengumumkan pengunduran diri dari laga sepakbola dunia, walau masih bermain untuk kelas klub mancanegara. "Kami bukan sebuah tim di sana, kami tidak merasa menjadi sebuah kelompok yang sulit, dan kami punya kesan telah membuang-buang waktu," kata Thuram, yang meraih predikat pemain terbaik (Man of the Match) saat Prancis menumbangkan Portugal. Sementara itu, Zidane dinilai banyak kalangan mampu memperlihatkan kinerja selaku maestro bagi kesebelasan Prancis. Ia pun dianggap berhasil "menolong" pelatih Domenech untuk mengajak Claude Makelele dan Thuram kembali ke tim nasional guna berlaga di Piala Dunia 2006. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006