London (ANTARA) - Pemerintah Inggris siap menerjunkan para instruktur militer ke Ukraina, sebagai kelanjutan dari latihan bagi militer angkatan bersenjata Ukraina yang diselenggarakan di Inggris atau negara Barat, kata Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps pada Jumat (29/9).

Sampai saat ini, Inggris dan negara-negara sekutunya tidak mengirim personel militer secara formal ke Ukraina untuk mengurangi konflik langsung dengan Rusia.

Sebelumnya, Inggris memberikan latihan militer selama lima minggu kepada sekitar 20.000 tentara Ukraina dan berniat untuk melanjutkan latihan dengan jumlah yang sama pada tahap berikutnya.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Sunday Telegraph, Shapps mengatakan bahwa, setelah ia bertemu dengan para pemimpin militer Inggris, ada rencana menawarkan pelatihan militer di Ukraina .

"Saya sudah berbicara hari ini mengenai kemungkinan untuk melaksanakan pelatihan tersebut di Ukraina juga. Terutama di negara Barat, saya kira ada peluang sekarang untuk melaksanakan pelatihan tersebut di dalam negara (Ukraina)," katanya.

Shapps menambahkan bahwa ia berharap perusahaan Inggris seperti BAE Systems bersedia menindaklanjuti rencana tersebut dengan mendirikan pabrik senjata di Ukraina.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Sabtu (30/9) mengatakan ia ingin menjadikan industri pertahanan negaranya menjadi "pusat militer besar" dengan bekerja sama dengan produsen senjata Barat.

Tujuan keinginan itu, menurut Zelenskyy adalah untuk meningkatkan pasokan senjata bagi Kiev untuk melakukan serangan balik terhadap Rusia.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menunjuk Shapps sebagai menteri pertahanan pada 1 September untuk menggantikan Ben Wallace, yang mengundurkan diri.

Sumber: Reuters

Baca juga: Amunisi menipis akibat perang Ukraina, Inggris anggarkan Rp49 triliun

Baca juga: Spanyol latih lebih dari seribu tentara Ukraina

 

Zelensky sebut Ukraina akan buat NATO lebih kuat

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Tia Mutiasari
COPYRIGHT © ANTARA 2023