Ramalah (ANTARA News) - Israel hari Kamis menangkap wakil ketua dua parlemen Palestina Hasan Khreisheh sepulangnya dari Yordania, kata aggota keluarganya. Menurut laporan itu, yang disiarkan kantor berita Jerman DPA, polisi Israel di jembatan Allenby, yang menghubungkan kedua tepi sungai Yordan, menangkap Khreisheh saat ia masuk Tepi Barat dari Yordania. Penangkapan itu tanpa alasan. Khreisheh, yang ikut pemilihan anggota parlemen Januari sebagai calon bebas, tapi didukung kelompok Islam Hamas, keluar negerinya saat serdadu Israel menangkap 26 anggota parlemen Hamas di Tepi Barat pada 29 Juni. Delapan menteri pemerintah Palestina juga ditangkap pada malam itu juga. Sesudah penangkapan anggota parlemen Hamas itu, wakil ketuanya menyatakan prihatin bahwa ia dapat pula ditangkap sehubungan dengan dukungan Hamas bagi kampanye pemilihan-kembalinya. Ia menjadi anggota parlemen sejak pemilihan pertama anggota parlemen tahun 1996. Balatentara Israel dua kali mencoba menangkap ketua parlemen Palestina Aziz Dweik dan sekretaris parlemen Mahmud Ramahi, keduanya anggota Hamas, tapi gagal. Penangkapan pemimpin dan anggota parlemen Hamas merupakan bagian dari upaya Israel memerangi kelompok Islam itu sesudah serangan bulan lalu atas pos tentara di Gaza selatan, yang membuat satu serdadu negara Yahudi diculik. Brigade Izzeddin Alqassam, sayap bersenjata Hamas, menyatakan bertanggungjawab atas serangan itu bersama dua kelompok lain pejuang Palestina. Sepekan setelah Israel menangkap anggota ketiga kabinet dan dua lusin anggota parlemen Palestina, hampir separuh anggota legislatif di Tepi Barat Sungai Yordan dijebloskan ke penjara, sementara kantor kosong dan kehidupan politik terhenti. Dari 80 anggota parlemen, yang mewakili wilayah pendudukan Tepi Barat, 37 orang sekarang berada di balik jeruji besi. Dua puluh enam di antara mereka ditahan dalam satu pekan terahir. Gambar anggota itu, yang dipenjarakan sebelum Israel melancarkan gerakan penghukuman Hamas menyusul penculikan prajuritnya, dipasang di masing-masing tempat duduk mereka di parlemen. Hampir separuh dari anggota parlemen Palestina di Tepi Barat ditahan Israel dan kantor di gedung parlemen di Ramalah kosong sepekan setelah balatentara Israel menciduk delapan menteri kabinet dan 26 anggota parlemen asal Hamas.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006