Bagdad (ANTARA News) - Pemerintah Irak hari Kamis melarang semua kegiatan politik di universitasnya untuk meredakan ketegangan aliran antara mahasiswa dan dosen Syiah dengan Suni. Dua universitas utama Bagdad dibanjiri poster ulama Syiah dan perbantahan sering pecah mahasiswa dan mahaguru masyarakat kecil Suni, yang pernah berkuasa saat Saddam Hussein memerintah. "Kami di kabinet secara mutlak memutuskan melarang semua kegiatan politik di dalam universitas," kata Perdana Menteri Nuri Maliki, seorang Syiah, pada temu pers yang disiarkan Reuters. "Kami ingin universitas melindungi ajaran dan anggotanya dengan mencegah pemisahan dan sengketa," kata Maliki, yang pemerintahnya berjuang mengatasi pertumpahan darah kelompok, yang mengancam negeri itu terjerumus ke kancah perang saudara. Keputusan Maliki itu akan disambut Suni, yang takur menjadi sasaran dalam peningkatan pemolitikkan tata pendidikan. Satu mahasiswa Syiah di universitas Bagdad tewas oleh kelompok bersenjata sesudah menggalang pesta kampus merayakan kemenangan kelompok Islam Syiah dalam pemilihan umum. Mahaguru Suni, yang bersengketa dengan mahasiswa itu dan menyuarakan kemarahan atas perayaan tersebut, tewas akibat pembalasan. Ancaman kekerasan lebih lanjut memaksa pembatalan sejumlah perkuliahan selama sepekan. Maliki menyatakan mahasiswa harus memusatkan perhatian pada pendidikan dan menyerahkan politik kepada politisi.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006