Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menilai bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya perlu melibatkan pemerintah daerah (pemda) dan pelaku usaha setempat untuk memaksimalkan dampak ekonomi.

“Melibatkan pemda itu penting, karena mereka yang tahu proyek ini punya multiplier effect (efek berganda) ekonomi atau tidak,” ujar Tauhid saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Tauhid mengatakan bahwa untuk jangka pendek, proyek ini dapat memberi dampak positif terhadap perekonomian wilayah setempat. Asalkan, kata dia, pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Surabaya ini memanfaatkan bahan baku lokal dan tenaga kerja lokal.

Berdasarkan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, lanjut Tauhid, pemerintah seharusnya sudah belajar bagaimana cara membangunnya.

Akan tetapi, lanjut Tauhid, apabila pemerintah justru memanfaatkan impor teknologi dan tenaga kerja asing, maka dampak positif terhadap perekonomian setempat tidak akan signifikan.

“Jadi, dampak ekonominya tergantung komponen-komponennya,” kata Tauhid.

Lebih lanjut, Tauhid menyoroti keterlibatan pelaku usaha dalam proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya ini. Menurut Tauhid, pemerintah harus mendengarkan sudut pandang para pelaku usaha mengenai bagaimana dampak kereta cepat Jakarta-Surabaya terhadap bisnis mereka.

“Untuk mengetahui apa memang kereta cepat membantu mereka atau tidak. Mungkin mereka butuh, tetapi stasiunnya harus ada di setiap wilayah,” ucap dia.

Dengan demikian, Tauhid berpandangan bahwa pemerintah harus mempertimbangkan kondisi kebutuhan, target pasar untuk kereta cepat Jakarta-Surabaya, tingkat kemampuan masyarakat untuk membayar, serta kemampuan keuangan negara.

“Jangan sampai kelayakan ekonomi dan finansialnya rendah, tetapi dipaksakan untuk masuk karena prestise,” kata Tauhid.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya, Jawa Timur, sedang dikaji oleh pemerintah.

"Presiden memerintahkan kami untuk membuat studi mengenai kelanjutan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sampai Surabaya," kata Luhut saat menghadiri acara Hub Space 2023 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (29/9).

Ia mengatakan, Kereta Cepat Jakarta Bandung menuju Surabaya akan singgah di beberapa kota.

"Nanti melalui Kertajati, Yogyakarta, Solo, dan (terakhir) Surabaya," ujarnya.

Baca juga: Kereta Jakarta-Surabaya dinilai berpotensi tingkatkan pariwisata

Baca juga: Pengamat: Tak perlu integrasi kereta Jakarta-Surabaya dengan bandara

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Sella Panduarsa Gareta
COPYRIGHT © ANTARA 2023