Jakarta (ANTARA) - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut warga Pluit Gustara Muhammad yang melaporkan tanggul rusak di Penjaringan kepada Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan Jakarta Utara sebagai pahlawan.

"Beliau adalah pahlawan untuk kita di wilayah Penjaringan. Kalau tidak ada beliau, mungkin kita akan kesulitan untuk bisa memperbaiki tanggul, karena waktu itu (2008-2009) saja tanggul sudah mulai bocor," kata Heru mengenang dirinya ketika menjabat Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan Jakarta Utara pada 2008-2009 di Rusun Muara Baru, Pluit, Jakarta Utara, Rabu.

Heru mengatakan pelebaran tanggul di Muara Baru, Pluit, Penjaringan, dikerjakan setelah Gustara datang sendiri ke ruangannya untuk menyampaikan kerusakan pada bagian bangunan tanggul.

Gustara mengatakan Pemerintah Kota Jakarta Utara saat itu seharusnya langsung menindaklanjuti kerusakan tanggul dengan membangun tanggul yang baru di Pluit agar tidak berdampak kepada warga yang menghuni 15 sampai 20 bangunan di sekitarnya.

Penyebab tanggul rusak diduga karena banyak nelayan menambat kapalnya ke tanggul untuk berlabuh.

Oleh karena itu, Heru meminta Gustara ikut menyosialisasikan kepada nelayan agar tidak lagi menambat  kapal mereka ke tanggul.

"Berkat bantuan beliau, kapal-kapal akhirnya bergeser. Kurang lebih satu minggu, kami bangun tanggul yang sekarang lebarnya sudah kurang lebih lima sampai 10 meter," kata Heru.

Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan  cerita yang disampaikan Heru adalah cerita dulu, bukan sekarang.

"Itu cerita dulu. Jadi tanggul yang bocor itu bukan bocor tapi rembesan antara bangunan, jadi bukan bocor parah," kata Ali.

Tanggul pengaman pantai yang dikerjakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di kawasan Muara Baru, Pluit sejak 2008 sudah ditambah lebar lagi lewat koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait yaitu PT Pelindo (Pelabuhan Indonesia) dan Perindo (Perikanan Indonesia).

Selain tanggul Muara Baru, terhitung tanggul yang ada di kawasan Pluit, Penjaringan saat ini sudah mencapai tujuh.

Tujuh itu terdiri atas tanggul Muara Baru, tanggul Muara Angke, tanggul Luar Batang, Waduk Pluit, tanggul Kapuk Muara, tanggul Pelabuhan Pelindo, dan tanggul Pantai Mutiara.

Deretan tanggul dibangun untuk melindungi daratan di wilayah Penjaringan dari meningkatnya tinggi pasang air laut akibat penurunan muka tanah.
Baca juga: DKI libatkan Pelabuhan Indonesia untuk perbaikan Tanggul Nizam Zachman
Baca juga: Dinas SDA DKI petakan dan perbaiki tanggul rusak di Ibu Kota
Baca juga: Heru: Tanggul di Kali Baru bisa selesaikan persoalan banjir di Jaktim

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2023