Tunis (ANTARA News) - Seorang pemrotes tewas pada Minggu (19/5) di Ibu Kota Tunisia, Tunis, selama bentrokan antara polisi dan kelompok garis keras yang dilarang mengadakan kongres, kata kantor berita resmi Tunisia, TAP.

Pemrotes itu, yang berusia 27 tahun dan terlibat dalam protes pro-Salafi yang diselenggarakan oleh anggota kelompok Ansar Esh Shariaa, tertembak di dada dan belakangan meninggal di rumah sakit di Tunis Barat, kata TAP.

Sedikitnya 11 polisi dan tiga pengikut Salafi juga cedera selama bentrokan tersebut, kata Radio Mosaique FM.

Sementara itu, sekelompok anggota grup fanatik menurunkan bendera nasional Tunisia dan mengibarkan bendera Salafi di luar satu gedung pemerintah di Ettadhamen, permukiman di Tunis Barat, kata media lokal.

Bentrokan meletus pada Minggu pagi antara pengikut kelompok fanatik dan polisi di Ettadhamen, setelah sebagian pengikut Salafi berusaha mengadakan pertemuan di sana, demikian laporan Xinhua, Senin.

Meskipun polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan pertemuan itu, anggota kelompok Jihad Salafi yang marah melemparkan batu ke arah polisi.

Bentrokan serupa juga dilaporkan terjadi di Kota Kairouan, Tunisia Utara.

(C003)

Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2013